10 Mitos Pernikahan Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini, Berani Melanggar?

8 Desember 2020, 17:44 WIB
10 Mitos Pernikahan Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini /PIxabay/

LINGKAR MADIUN - Hingga saat ini banyak kebudayaan Jawa yang masih diletarikan oleh masyarakat. Salah satunya beberapa mitos tentang pernikahan yang diayakini kebenaranya.

Tak heran jika masyarakat masih menerapkan 10 mitos dengan penjelasan berikut ini.

1. Dilarang menikah di bulan Suro atau Muharram

Bulan suro dan muharram dalam kepercayaan Jawa diyakini sebagai bulan keramat. Konon di bulan inilah Nyi Roro Kidul menggelar acara sehingga jika masyarakat juga menggelar pesta maka pesta tersebut akan dipenuhi dengan kesialan. Sehingga menikah di bulan ini tidak direkomendasikan oleh orang Jawa.

2. Dilarang menikahkan anak pertama dan ketiga

Pernikahan ini sering disebut jilu atau siji karo telu. Larangan menikahkan anak pertama dengan anak ketika dipercaya karena konon dapat menimbulkan kesialan dalam rumah tangganya seperti pertengkaran, perceraian, hingga kematian.

Baca Juga: Ciri-ciri Dajjal, Makhluk yang Akan Menyesatkan Manusia Dengan Fitnahnya

Baca Juga: Pesawat Latih Aerobatic Jupiter Angkatan Udara Mengalami Kecelakaan, Simak Kronologinya

3. Larangan penikahan siji jejer telu

Pernikahan sisi jejer telu atau satu berjejer tiga artinya jika salah satu pasanganmu merupakan anak pertama dari orang tua yang juga anak pertama, hal ini dinilai tidak baik. Konon jika kamu nekat melakukan pernikahan maka akan datang malapetaka bagi rumah tanggamu nantinya.

4. Dilarang menikah jika rumah berhadapan

Apakah rumah pasanganmu hanya berjarak 5 langkah dari rumah? Jika iya dan berhadapan konon pernikahan pasangan ini akan dihadapkan dengan berbagai kekurangan.

Baca Juga: 10 Hadiah Natal 2020 Terbaik Untuk Pacar yang Membuat Terpesona

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair! Bawa Dokumen Berikut Ini Cairkan di BRI, BNI, dan Bank Syariah Mandiri

Baca Juga: 3 Ramuan Terbaik Dari Minyak Ini Mampu Atasi Rambut Rontok dan Ketombe, Buktikan Sendiri!

5. Melakukan perhitungan weton agar tidak sial

Perhitungan weton menjadi tradisi penting sebelum melakukan pernikahan. Biasanya tradisi ini dilakukan untyk menghitung kecocokan antara kedua mempelai. Jika dinilai tidak cocok menikah, maka rencana pernikahan harus dibatalkan, jika tidak akan datang kesialan bagi rumah tangga mereka. Banyak orang Jawa yang memeprcayainya bahkan tradisi ini sudah turun temurun hingga saat ini.

6. Dilarang menikah jika rumah pasangan dekat dengan rumah kakak/adik ipar

Menurut orang Jawa jika kamu menikah dengan orang yang tinggal sekampung dengan saudramu seperti kakak/adik ipar maka salah satu orang tuamu akan meninggal dunia jika pernikahan tetap dilakukan.

Baca Juga: Ciri-ciri Dajjal, Makhluk yang Akan Menyesatkan Manusia Dengan Fitnahnya

Baca Juga: Pesawat Latih Aerobatic Jupiter Angkatan Udara Mengalami Kecelakaan, Simak Kronologinya

7. Dilarang menikah di tanggal lahir

Bagi orang Jawa, menikah ditanggal kelahiran diyakini akan mengundang kesialan. Maka dari itu sebaiknya memilih tanggal pernikahan yang tepat agar rumah tangga dianugerahi keberuntungan.

8. Kado pertama dibuka yang pertama dipakai

Wajar saja bila dalam setiap acara pernikahan akan ada kado yang berdatangan. Menurut mitos Jawa, ketika kamu membuka kado pertama itulah yang harus pertama kali digunakan juga. Jika kamu melakukan hal ini, rumah tanggamu akan mendapatkan banyak keberuntungan.

9. Dilarang menikah jika posisi rumah ngalor ngulon

Posisi rumah ngalor ngulon berarti menghadap ke barat laut. Jika posisi rumah pasanganmu sama persis dengan mitos ini, maka sebaiknya tidak usah melakukan pernikahan. Belum ada yang tahu alasan dari mitos ini, namun mitos ini banyak yang memeprcayainya hingga sekarang.

Baca Juga: 15 Kumpulan Ucapan Natal 2020 Terbaik, Cocok Dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Twitter

Baca Juga: Cek Syarat Daftar Mendapatkan Bansos BLT KPM PKH Rp3,5 Juta dari Kemensos di dtks.kemensos.go.id

10. Larangan menikah bagi pasangan Jawa-Sunda

Mitos ini juga sudah dilakukan nenek moyang zaman dahulu, belum ada alasan pasti. Tapi jika orang tuamu sudah mewanti-wanti pasti hal ini juga demi kebaikanmu.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler