Lingkar Madiun – Sebagai seorang selebriti, terkdang sulit untuk mengetahui kapan harus memisahkan kehidupan pribadi dari kehidupan di depan kamera. Bagi RM, pemimpin grup K-Pop BTS, hal inilah yang pernah menjadi dilema terbesarnya.
“Sejak debut, saya selalu menekankan bahwa saya hanya ingin terus berbicara dan saya selalu bingung dengan hal ini. Sejujurnya, saya adalah seseorang yang berpikir seperti ini dan memiliki penampilan seperti ini, tetapi saya khawatir orang-orang tidak akan menyukainya. Saya ingin menghilangkan pikiran ini," kata RM.
Baca Juga: Majalah TIME Nobatkan BTS sebagai Entertainer of the Year 2020
Baca Juga: Jimin BTS Luncurkan Beasiswa untuk Siswa Seni Berbakat
Menjadi seseorang yang suka berbicara dan berbagi apa yang dia pikirkan dengan orang lain, RM selalu terjebak dengan pikiran apakah dia harus mengatakan hal-hal tertentu atau tidak.
RM pernah mengungkapkan dalam sebuah tayangan Burn The Stage Episode 6 bahwa dia merasa kesulitan untuk keluar dari sifat aslinya.
“Kim Nam Joon (RM) adalah seseorang yang suka melihat alam, berjalan-jalan sendirian, bertemu dengan teman-teman untuk minum, tapi saya tidak punya cukup waktu untuk menjadi Kim Nam Joon. Secara fisik, ini selalu sulit. Saat saya merias wajah dan berdiri di depan kamera, saya bertanya-tanya seberapa jujur saya seharusnya… ini adalah dilema terbesar yang sedang saya tangani. Mungkin lebih baik bagi saya untuk menyimpan kata-kata saya dan lebigh banyak diam, tetapi itu bukan gaya saya,” tutur RM.
Baca Juga: BTS Boleh Tunda Wajib Militer, Korsel Sahkan Aturan Terbaru untuk Band K-Pop
Di acara yang sama, RM mengatakan bahwa dia selalu ingin berinteraksi dengan orang lain dan membuat musik dari interaksi tersebut.
“Orang-orang selalu memberi tahu saya bahwa selebriti memberikan kontroversi dan interpretasi agar dibicarakan orang. Jika saya pintar, saya harusnya melakukan itu. Tapi saya bukan seseorang yang mudah melakukan hal semacm itu dan saya rasa ada orang lain yang bisa melakukannya. Saya adalah seseorang yang selalu ingin berbicara dengan orang dan menceritakan masalah saya serta mendengarkan cerita orang lain dan menggunakannya untuk membuat musik. Seperti ini, saya ingin terus membicarakan sesuatu,” ujar RM.
Untungnya, dia mampu menembus dilemanya dan berbagi pemikiran dan cerita melalui musik dan memiliki penggemar yang siap untuk mendengarkan. Dalam program Naver Live Stream, RM berterus terang bahwa dia senang karena dia berhasil melepaskan beban tersebut.
“Semua pikiran, renungan, dan kekhawatiran saya bukan hanya tidak berarti dan tidak berguna. Saya sangat bersyukur dan bahagia bahwa saya merasa terhubung dengan dunia karena begitu banyak orang yang mendengarkan, berempati, dan memberikan umpan balik,” ucap RM.***