LINGKAR MADIUN- Ramalan atau Jangka Jayabaya diyakini berasal dari prabu Jayabaya.
Namun, sumber aslinya berasal dai Kitab Musarar karangan Sunan Giri Prapen atau Sunan Giri. Jangka Jayabaya ini memuat ramalan-ramalan masa depan pulau Jawa.
Ramalan Jayabaya ini adalah karya sastra apokaliptik Jawa yang mengisahkan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Berikut 10 Bait Terakhir Ramalan Jayabaya, simak selengkapnya!
Bait 164
Putra kesayangan almarhum yang bermukim di Gunung Lawu yaitu Kyai Batara Mukti, ya Krisna, ya Herumukti menguasai seluruh ajaran (ngelmu) memotong tanah Jawa kedua kali mengerahkan jin dan setan seluruh makhluk halus berada dibawah perintahnya bersatu padu membantu manusia Jawa berpedoman pada Trisula Wedha, tajamnya tri tunggal nan suci benar, lurus, jujur di dampingi Sabdopalon dan Noyogenggong
Bait 165
Tiap bulan Sura sambutlah kumara yang sudah tampak menebus dosa dihadapan sang Maha Kuasa, masih muda sudah dipanggil orang tua, warisannya Gatotkaca sejuta
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Bait 166
Ludahnya ludah api sabdanya sakti (terbukti) yang membantah pasti mati, orang tua, muda maupin bayi, orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi garis sabdanya tidak akan lama, beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya, tidak mau dihormati orang se tanah Jawa tetapi hanya memilih beberapa saja
Bait 167
Pandai meramal seperti dewa dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut, dan canggah, kamu seolah-olah lahir di waktu yang sama tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati bijak, cermat dan sakti, mengerti sebelum sesuatu terjadi, mengetahui leluhur kamu, memahami putaran roda zaman Jawa, mengerti garis hidup setiap umat tidak khawatir tertelan zaman
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Bait 168
Oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara, sudah lulus weda Jawa, hanya berpedoman trisula ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa, yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan
Bait 169
Pantang bila diberi, hati mati dapat terkena kutukan, senang menggoda dan minta secara nista, ketahuilah bahwa itu hanya ujian, jangan dihina, ada keuntungan bagi yang dimintai artinya dilindungi kamu sekeluarga
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Bait 170
Di hadapan Begawan bukan pendeta disebut pendeta, bukan dewa disebut dewa, namun manusia biasa, bukan kekuatan lain diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang
Bait 171
Jangan heran, jangan bingung, itulah putranya Batara Indra yang sulung dan masih kuasa mengusir setan, turunnya air brajamusti pecah memercik hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk tentang arti dan makna ramalan, saya tidak bisa ditipu karena dapat masuk ke dalam hati ada manusia yang bisa bertemu, tapi ada manusia yang belum saatnya jangan iri dan kecewa itu bukan waktu kamu, memakai lambang ratu tanpa mahkota sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati, jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh, keberuntungan ada di anak cucu
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Bait 172
Inilah jalan bagi yang ingat dan waspada pada zaman Kalabendu, Jawa jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga jangan keliru mencari dewa carilah dewa bersenjata trisula wedha itulah pemberian dewa
Bait 173
Menyerang tanpa pasukan bila menang tak menghina yang lain rakyatnya bersuka ria, karena keadilan Yang Kuasa telah tiba, raja menyembah rakyat bersenjatakan trisula wedha, para pendeta juga pada memuja itulah asuhannya Sabdo Palon yang sudah menanggung malu, tetapi termasyhur segalanya tampak terang benderang, tak ada yang mengeluh kekurangan itulah tanda zaman Kalabendu telah usai berganti zaman penuh kemuliaan memperkokoh tata jagad raya semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi
Baca Juga: Rahasia Ramalan Jayabaya, Orang Berdosa Akan Hidup Sentosa di Tahun 2021, Benarkah? Simak Ulasannya
Baca Juga: Ramalan Jayabaya 2021, Tanda-Tanda Sabdo Palon Nagih Janji di Tanah Jawa
Demikianlah sepuluh bait terakhir ramalan Jayabaya. Lantas seperti apakah sosok dewa pemilik senjata trisula wedha tersebut?
Akankah dewa tersebut akan muncul di tahun 2021? Wallahu’alam bishawab. Semoga hal tersebut dapat bermanfaat dan menjadi wawasan tersendiri bagi kamu ya.***