1. Bisnis pariwisata di puncaknya
Pertama, Denny Darko menerawang jika banyak para pelancong semakin membludak mengunjungi Indonesia.
"Segala yang berhubungan dengan berpindahnya manusia untuk menikmati alam ke tempat lain yang mereka tidak penah dapatkan ini akan menjadi primadona baru," katanya
Tak hanya itu, para pelancong tersebut dinilai akan menciptakan ledakan yang tak pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.
Denny Darko memprediksi bahwa dunia pariwisata, hospitality, traveling, akan mengalami booming disebabkan karena warga di seluruh dunia sama-sama mengalami wabah.
Ahli tarot menjelaskan kondisi tersebut sepeti puasa ramadan tapi di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu destinasi yang paling banyak diburu untuk berlibur. Denny juga menjelaskan bahwa hal tersebut mampu membawa Indonesia ke puncak kejayaan
2. Toko mas ramai
Selanjutnya, usai wabah corona selesai orang-orang diprediksi tidak akan menyimpan uang dalam bentuk dolar
Hal ini, mereka sudah merasakan anjloknya mata uang, sehingga membuat orang-orang tak mau lagi menyimpan uang
"Orang-orang akan berburu emas lebih gila dari sebelumnya toko-toko emas akan menjadi primadona akan di datangi," tuturnya
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Ponorogo Melonjak, RSUD Dr Harjono Pasang Tenda Darurat
3. Pembaruan pendidikan
Puncak kejayaan Indonesia selanjutnya setelah wabah Covid-19 selesai adalah banyak orang semakin sadar untuk belajar secara online.
Selain itu, ada lebih banyak kursus yang gratis dan tak menyita banyak waktu yang bisa dilakukan di rumah saja menggunakan jaringan internet
Baca Juga: Waduh, 5 Kebiasaan Menyimpan Makanan Ini Justru Bikin Kulkas Cepat Rusak! Begini Alasannya
Denny Darko mengungkap metode tersebut akan semakin pesat terjadi setelah selesainya corona.
4. Penelitian terhadap manusia
Terakhir adalah Denny Darko menerawang jika para ilmuwan akan lebih fpkus untuk melakukan penelitian tentang manusia. Sebab selama ini, para ilmuwan lebih cenderung melakukan penelitian tentang hal-hal seperti keberadaan planet lain
Dan pda akhirnya para ilmuwan semakin sadar bahwa selama ini penelitian kurang mampu memahami tentang kondisi manusia.***