Ahli Spiritual Ramalkan Tragedi Berdarah di Tahun 2025, Pasca Pemilu Rakyat Indonesia Diharap Waspada

1 Desember 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi pemandangan alam Indonesia /Pexels

LINGKAR MADIUN- Ahli spiritual, Kang Aryo baru-baru ini mengungkapkan hal mengejutkan mengenai ramalan Nusantara menurut jangka Honocoroko, dimana tragedi berdarah diprediksi akan terjadi di tahun 2025.

Kang Aryo menjelaskan bahwa di masing-masing aksara yang termuat dalam jangka Honocoroko seperti mengisyaratkan adanya peristiwa yang selalu memakan korban jiwa dalam setiap pergantian kepemerintahan, entah dari gejolak sosial, politik, maupun alam.

Baca Juga: Banyak Orang yang Mengumbar Aibnya di Zaman Sekarang, Ini Nasihat Ustadz Khalid Basalamah

“Honocoroko,tiap kali masing-masing aksara itu ternyata tiap kali pergantian itu membawa korban,entah itu gejolak sosial, politik, atau alam,” ungkap sang indigo.

Hal tersebut sebagaimana ahli spiritual tersebut sampaikan melalui unggahan di kanal YouTube Ngaji Roso berjudul ‘Akan Ada Peristiwa “Mengerikan” di Tahun 2025?- Kang Aryo’ pada 24 November 2021.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Inilah Pekerjaan Ayah Vanessa Angel, Doddy Sudrajat Terlilit Hutang Pinjaman Online

Kang Aryo lanjut menjelaskan bahwa dalam mitologi jangka Honocoroko dalam aksara ‘To’ seperti mengisyaratkan mengenai terjadinya tragedi berdarah di tahun 1965 yakni G30S PKI.

“Habis Do,To, berarti So,” lanjut terangnya.

Ahli spiritual tersebut lanjut menerangkan bahwa aksara ‘So’ dalam jangka Honocoroko seperti mengisyaratkan mengenai terjadinya peristiwa Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada tahun 1966.

Baca Juga: Mengejutkan, Ameer Azzikra Pernah Bercerita Bertemu Rasulullah, Simak Selengkapnya!

“So, kalau saya maknai Supersemar, itu surat sakti bagi saya, menggunakan selembar surat tersebut untuk sebuah kekuasaan,” ungkapnya.

Kang Aryo pun berlanjut menerangkan mengenai aksara ‘Wo’ dalam jangka Honocoroko yang lebih mengisyaratkan perihal ‘Waringin Rubuh’ yakni tragedi tumbangnya kekuasaan di era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Ampuh Tingkatkan Kesuburan secara Alami, Tanpa Biaya Mahal, Cukup Rutin Makan Kacang Ini

“Di tahun akhir-akhir kepemimpinan pak Harto itu kan, banyak tokoh-tokoh atau aktivis menuntut untuk mundur, menurut saya itu terkait dengan Waringin Rubuh, tumbangnya kekuasaan.” terangnya.

Sementara aksara ‘Lo’ dalam jangka Honocoroko, menurut Kang Aryo lebih mengisyaratkan pada tragedi bencana alam tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 silam.

Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece Chapter 1034: Ngeri, Queen Ternyata Mampu Gunakan Seluruh Kemampuan Germa

“ ‘Lo’ itu lindu tsunami Aceh 2004, waktu itu awal kepemimpinan SBY,” ungkap Kang Aryo

Menurutnya pada tragedi berdarah G30S PKI tahun 1965 pada masa Presiden Soeharto telah banyak memakan korban akibat gejolak politik.

Sementara hal yang sama juga kembali terjadi pada kurun waktu tahun 2004-2005 di awal kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimana terjadinya gejolak alam tsunami Aceh juga memakan banyak korban jiwa pula.

Baca Juga: Jerawat Langsung Hilang, Gunakan Teknik Sederhana Ini Ketika di Rumah

“Kenapa tiap kali suksesi ada pertumpahan darah ada pergolakan, itu tidak terlepas dari huruf Honocoroko tadi,” terangnya.

“Jadi tiap kali 20 tahun pasti ada kecelakaan, itu terkait dengan Honocoroko dengan huruf 20, sifat yang melekat pada manusia ada 20 pula seperti jumlah jari kaki dan tangan, sifat Tuhan yang kita kenal juga 20,” terangnya.

Baca Juga: Begini Cara Merebus Rempah-rempah yang Benar Agar Nutrisinya Tidak Hilang Menurut Dokter Zaidul Akbar

Melihat dari deretan peristiwa pilu yang terjadi di setiap pergantian kepemerintahan, Kang Aryo pun memprediksikan mengenai peristiwa mengerikan yang bisa saja kembali terjadi di tahun 2025 mendatang.

Dengan deretan pola peristiwa tragis berdasarkan jangka Honocoroko tersebut, Kang Aryo pun berharap agar masyarakat Indonesia senantiasa waspada, khususnya pasca Pemilu di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Ampuh Tingkatkan Kesuburan secara Alami, Tanpa Biaya Mahal, Cukup Rutin Makan Kacang Ini

“Kalau pun ditarik lagi kebelakang 20 lagi kan 2025, itupun pasca suksesi 2024 lagi, tapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa, tapi perlu waspada,” pungkasnya.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Youtube Ngaji Roso

Tags

Terkini

Terpopuler