Geger Ramalan Jayabaya Akibat Semeru Meletus, Sosok Ini Ungkap Pulau Jawa Sudah Terbelah Sejak Perang Bubat

9 Desember 2021, 19:35 WIB
Ilustrasi gunung Semeru /Instagram/BBTN Bromo Tengger Semeru

LINGKAR MADIUN- Tragedi meletusnya gunung Semeru, Jawa Timur kini menjadi geger dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang terkenal akan kesaktiannya dan dipercaya memiliki tuah tertentu.

Kabar mengenai ramalan Jayabaya dengan tragedi Semeru pun turut memantik komentar pakar magician Denny Darko yang mencoba menguak terkait isi sesungguhnya dari ramalan tersebut.

Baca Juga: Viral! Edelenyi Laura Anna Lumpuh Gegara Mantan Pacar, Ternyata Begini Kronologi Kecelakaan yang Dialami

“Beliau ini selain menjadi raja ucapan-ucapannya ini dianggap sebagai ramalan masa depan ini bahkan disejajarkan dengan ramalan Nostradamus yang tersohor di seluruh dunia,” ujar Denny Darko

Hal tersebut sebagaimana ia sampaikan melalui kanal YouTubenya Denny Darko berjudul‘Gunung Semeru Meletus Lagi, Ramalan Jayabaya Terbelahnya Pulau Jawa Akan Terwujud di 2022??’ pada 7 Desember 2021.

Baca Juga: Indigo Ungkap Firasat Mengerikan yang Memakan Korban Jiwa: Beberapa Anggota Tubuh Tercecer, Terdengar Jeritan

Denny menilai bahwa terkenalnya kesaktian ramalan Jayabaya bisa terjadi karena tidak terlepas dari karakter orang Jawa yang suka bermain cocokologi sehingga hal tersebut pun semakin memperkuat kesaktian dari ramalan Jayabaya.

“Seperti kita ketahui bahwa orang Jawa atau wong Jowo ini senang sekali otak-atik gathuk atau menggabungkan beberapa fakta menuju ke fakta yang baru,” ujar Denny.

Baca Juga: Indigo Terawang Akhir dan Awal Tahun Penuh Duka, Saling Berteriak Tidak Tahu Arah

Denny juga berpendapat bahwa isi ramalan Jayabaya tersebut berbentuk puisi yang memiliki multitafsir, sehingga setiap orang akan mengartikannya dengan berbeda sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing.

“Bukankah ramalan itu artinya seperti itu, multitafsir dan bisa berbeda sebelum seseorang yang meramalkan ini akan menjelaskan apa arti ramalannya,” ujar Denny.

Baca Juga: Indigo Sebut Akan Ada Gejolak Alam Akhir Tahun 2021: Tanah-tanah Rawan Longsor, Malang Kota Angin Gede

“Sayangnya Prabu Jayabaya saat ini sudah tidak ada disekitar kita,” sambungnya.

Pakar magician tersebut juga mengatakan bahwa ramalan Jayabaya sebenarnya tidak sepenuhnya ditulis oleh sang prabu Jayabaya sendiri, melainkan sang prabu hanya bersenandung dan kemudian ditulis oleh para pengikutnya.

“Sehingga mungkin saat itu tidak ada konfirmasi tertentu yang akan menyatakan ramalan yang mana dan artinya apa,tetapi memang pada akhirnya banyak yang menjadi kenyataan seperti salah satunya adalah pulau Jawa ini akan berkalung besi,” ujar Denny.

Baca Juga: NASA Peringatkan 2 Hari Lagi Bumi Disambangi Benda Ini, Ancaman Bahaya Ada di Depan Mata, Beginilah Nasib Kita

Denny pun mencoba meluruskan perihal banyaknya orang yang mengkaitkan tragedi gunung Semeru dengan ramalan Jayabaya, dimana yang dimaksud dalam ramalan tersebut adalah gunung Slamet dan bukanlah gunung Semeru.

Dengan demikian bisa dikatakan jika gunung Slamet akan meletus maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian.

Baca Juga: 3 Ramalan Zodiak Paling Hoki Besok, Jumat, 10 Desember 2021, Cek Apakah Anda Salah Satunya?

Lantas, mungkinkah pulau Jawa akan terbelah menjadi dua sehingga ada selat yang akan membagi antara dua bagian pulau Jawa?

Denny Darko sendiri mengaku tak begitu mengetahui kapan dan kronologi gunung Slamet akan meletus di masa depan.

Namun, ia percaya bahwa Pulau Jawa sebenarnya telah terbelah saat terjadinya perang Bubat yang seakan-akan menciptakan adanya suku Sunda dan suku Jawa.

Baca Juga: Minum Kopi Setiap Hari Mampu Turunkan Risiko Alzheimer, Peneliti Ungkap Efek Positif Pada Kesehatan Otak

“Saya percaya bahwa terbelahnya pulau Jawa ini sebenarnya sudah terjadi,” ujar Denny.

Denny berpendapat bahwa maksud dari terbelahnya pulau Jawa dalam ramalan Jayabaya bermakna saat masyarakat di Pulau Jawa bagian barat tidak menganggap diri mereka sebagai bagian dari Pulau Jawa secara keseluruhan akibat terjadinya perang Bubat di masa lalu.

Baca Juga: Minum Kopi Setiap Hari Mampu Turunkan Risiko Alzheimer, Peneliti Ungkap Efek Positif Pada Kesehatan Otak

“Kembali lagi karena ramalan ini sifatnya multitafsir, banyak orang yang mengartikannya secara berbeda,” ungkap Denny.

Seperti kita ketahui, perang Bubat atau yang dikenal sebagai Pasundan Bubat merupakan pertempuran antara keluarga Kerajaan Sunda dengan tentara Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Indigo Terawang Akhir dan Awal Tahun Penuh Duka, Saling Berteriak Tidak Tahu Arah

Perang Bubat terjadi di alun-alun Bubat, di bagian utara Trowulan pada tahun 1357 Masehi. Peristiwa perang Bubat pun banyak disebutkan dalam Cerita Parahyangan, Serat Pararaton, Kidung Sunda, dan Kidung Sundayana.***

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube Denny Darko

Tags

Terkini

Terpopuler