2. Akeh menungso mung ngutamakne duwit
Prabu Jayabhaya memprediksi bahwa praktik korupsi akan semakin besar. "Akeh janji ora ditetepi, akeh wong langgar sumpahe dewe, akeh menungso mung ngutamakne duwit. Lali kemenungsan, lali kebicikan, lali sanak, lali kadang"
Baca Juga: Inilah 8 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Buat Panjang Umur Menurut Para Ahli, Begini Caranya
Baca Juga: Selain Matahari Terbit Dari Barat, Jangan Remehkan 13 Tanda-Tanda Hari Kiamat Ini
Baca Juga: Inilah Cara Mengidentifikasi Orang yang Licik Dan Tidak Dapat Dipercaya Di Sekitarmu, Begini Caranya
Artinya = banyak janji tidak ditepati, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, banyak manusia yang mengutamakan uang. Lupa akan kemanusiaan, lupa kebajikan, lupa keluarga.
Hal ini terbukti, Indonesia sendiri, yang tenyata sudah ada banyak catatan dan bukti yang menyebut jika praktik melanggar hukum itu sudah ada sejak masa kerajaan kuno.
3. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak
Ramalan Prabu Jayabhaya berikutnya mengingatkan kita akan banyaknya praktik pesugihan di Indonesia.
"Akeh wong nyambut gawe apik-apik podo kroso isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak. Ngumbar nafsu angkoro murko, nggedeake dhuroko"