Inilah 7 Ramalan Jayabaya yang Terbukti Benar dan Sudah Terjadi Semenjak Zaman Kolonial

- 30 November 2020, 10:46 WIB
ilustrasi Prabu Jayabaya
ilustrasi Prabu Jayabaya /Instagram @realhistoryuncovered

LINGKAR MADIUN - Sebagai seorang raja Kerajaan Kediri periode 1135-1157 Masehi, Prabu Jayabaya justru lebih dikenal sebagai peramal ulung.

Beliau telah meramalkan masa depan bumi Jawa, baik tertulis dalam serat maupun secara tutur yang diwariskan turun-temurun.

Masyarakat menganggap hampir semua ramalan Jayabaya akurat seperti 7 ramalan yang sudah terjadi di Indonesia, seperti berikut ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak ARIES, TAURUS, GEMINI Hari Ini Minggu, 30 November 2020 TERBARU!

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin, 30 November 2020: Al dan Andin Diberi Kesempatan Kedua Mengurus Reyna

1. Wong jawa ilang jawane

Dalam ramalan yang berbunyai, “wong jawa ilang jawane” diartikan sebagai manusia yang terlalu berlebihan sehingga lupa akan jati dirinya sebagai manusia.

Ramalan tersebut memiliki banyak tafsir, seperti perkembangan pesat suatu zaman dan lain sebagainya.

Tafsir yang paling mendekati ialah dibangunnya rel kereta api di tanah Jawa. Rel tersebut pertama kali dibangun oleh bangsa kolonial di abad ke 19.

2. Akeh menungso mung ngutamakne duwit

Prabu Jayabhaya memprediksi bahwa praktik korupsi akan semakin besar. "Akeh janji ora ditetepi, akeh wong langgar sumpahe dewe, akeh menungso mung ngutamakne duwit. Lali kemenungsan, lali kebicikan, lali sanak, lali kadang"

Baca Juga: Inilah 8 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Buat Panjang Umur Menurut Para Ahli, Begini Caranya

Baca Juga: Selain Matahari Terbit Dari Barat, Jangan Remehkan 13 Tanda-Tanda Hari Kiamat Ini

Baca Juga: Inilah Cara Mengidentifikasi Orang yang Licik Dan Tidak Dapat Dipercaya Di Sekitarmu, Begini Caranya

Artinya = banyak janji tidak ditepati, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, banyak manusia yang mengutamakan uang. Lupa akan kemanusiaan, lupa kebajikan, lupa keluarga. 

Hal ini terbukti, Indonesia sendiri, yang tenyata sudah ada banyak catatan dan bukti yang menyebut jika praktik melanggar hukum itu sudah ada sejak masa kerajaan kuno.

3. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak

Ramalan Prabu Jayabhaya berikutnya mengingatkan kita akan banyaknya praktik pesugihan  di Indonesia. 

"Akeh wong nyambut gawe apik-apik podo kroso isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak. Ngumbar nafsu angkoro murko, nggedeake dhuroko"

Artinya = banyak orang yang malu bekerja pada pekerjaan yang baik dan halal, lebih senang berbohong. Tidak suka bekerja dan lebih suka bersenang-senang. Mengumbar nafsu dan membesarkan keinginan.

4. Pasar ilang kumandange

Prabu Jayabhaya mengatakan bahwa negeri ini akan mengalami kemajuan dalam berbagai bidang seperti transportasi hingga perekonomian.

"Mbesuk yen ono kreto mlaku tanpo jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku nang duwur awang-awang, kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange"

Baca Juga: Inilah Arti Gerakan Mata Sesorang yang Tertarik Denganmu, Salah Satunya Tatapan Mata yang Tajam

Baca Juga: Ramalan Nostradamus Di Tahun 2021, Salah Satunya Kiamat Zombie

Artinya = nanti akan ada kereta yang berjalan tanpa kuda, tanah Jawa akan dihiasi besi, perahu berjalan di atas awang-awang (pesawat), sungai kehilangan sumbernya, dan pasar kehilangan keramaian.

Hal itu sudah terjadi saat ini, banyak kereta api, pesawat, hingga bermunculan pasar bergaya modern.

5. Wong wadon ilang kewirangane

Prabu Jayabhaya memprediksi adanya pergaulan bebas, ramalan itu menyebut jika orang perempuan akan kehilangan rasa malu dan laki-laki akan kehilangan kehormatannya.

"Wong wadon ilang kewirangane, wong lanang prawirane", yang berarti perempuan kehilangan rasa malu dan laki-laki kehilangan kehormatannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak ARIES, TAURUS, GEMINI Hari Ini Minggu, 30 November 2020 TERBARU!

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin, 30 November 2020: Al dan Andin Diberi Kesempatan Kedua Mengurus Reyna

6. Zaman Kalatirto

Jayabaya sudah memperkirakan bahwa banyak kawasan di Jawa bakal tergenang air. Di mana Jayabaya menyebut masa itu sebagai jaman Kalatirto.

Zaman Kalatirto (zaman air) diyakini Jayabaya sebagai banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali (sungai) dan bengawan. Masa itu dihitung mulai 301-400 tahun matahari atau 310-412 tahun Candra.

7. Semenjak 2001 Indonesia memasuki Zaman Kalasuroto

Jayabaya menyebutkan jika ada waktunya negeri ini mencapai periode penghabisan (Kalasengoro) yang dibagi menjadi Sapto Maloko atau tujuh zaman yang periodesasinya masing-masing 100 tahun lamanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak ARIES, TAURUS, GEMINI Hari Ini Minggu, 30 November 2020 TERBARU!

Zaman-zaman itu adalah:

  1. Zaman Kolodjonggo di mana orang-orang mementingkan dirinya sendiri.
  2. Zaman Kalasekti saat orang-orang berebut kekuasaan.
  3. Zaman Kalijodo mengenai fenomena orang-orang yang gila hormat.
  4. Zaman Kalabendu saat banyak orang menderita
  5. Zaman Kalasubo di mana akan banyak orang bersuka cita dan hidup berbahagia.
  6. Zaman Kalasumbaga di mana banyak orang yang mengutamakan kepandaian sehingga banyak tokoh pergerakan yang lahir.
  7. Zaman Kalasuroto yang konon terjadi pada 2001-2100 tahun surya di mana banyak orang-orang yang manis budinya dan lemah lembut muncul.

Setelah ketujuh masa itu berakhir, maka dunia akan berhadapan dengan kiamat yang masih menjadi misteri.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah