5 Mitos Jawa Tentang Pernikahan, Bila Dilakukan Mendapat Malapetaka

- 1 Desember 2020, 11:39 WIB
Ilustri menikah
Ilustri menikah /Pixabay

Aturan ini biasa digunakan didaerah Jawa Timur. Jika posisi rumah calon mempelai berhadapan dan kedua mempelai tetap menikah, maka akan datang berbagai masalah dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Masyarakat jawa meyakini bahwa solusi dari aturan ini adalah merenovasi rumah agar posisinya tidak berhadapan atau salah satu calon mempelai diangkat anak oleh kerabat mereka yang posisi rumahnya tidak berhadapan dengan mempelai lainnya.

4. Larangan pernikahan sesama anak nomor 1 dan orang tua calon sama-sama anak nomor 1 

Aturan ini biasa dikenal dengan pernikahan siji jejer telu, ketika kedua calon mempelai sama-sama anak nomor 1 dan salah satu orang tua mereka juga anak nomor 1 di keluarganya. Jika pernikahan ini tetap dilangsungkan, sebagian masyarakat percaya bahwa pernikahan ini akan mendatangkan sial dan malapetaka.

Baca Juga: Cair Desember! Guru Agama Islam Non PNS Dapat Bantuan Subsidi Gaji 1,8 Juta dari Kemenag

Baca Juga: 4 Bahan Teh Herbal yang Cocok Bagi Penderita Asma, Nomor 4 Banyak yang Tidak Tahu

Baca Juga: 9 Perawatan Kecantikan Salon Yang Dapat Lakukan di Rumah

5. Perhitungan weton jodoh

Masyarakat mempercayai bahwa ketika hendak melangsungkan pernikahan maka perhitungan weton jodoh atau kecoockan harus dilakukan. Karena jika tidak cocok, pernikahan tersebut sebaiknya tidak dilakukan atau lebih baik dibatalkan.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x