LINGKAR MADIUN – Dalam Serat Kalatidha dan Sabdatama yang digubah Raden Ranggawarsita menyebutkan zaman kalabendhu yang digambarkan dengan keadaan yang penuh dengan permasalahan, kemerosotan, dan angkara murka.
Banyak orang yang mengejar kepentingan pribadi dan menimbulkan konflik dengan satu sama lain sehingga angkara murka menguasai keadaan ini.
Sifat dan watak manusia pada zaman kalabedhu didominasi oleh 3 perilaku yang tidak mencerminkan budi pekerti luhur, yaitu:
Baca Juga: Jika Lionel Messi Hengkang, Manchester City Lebih Unggul Ketimbang PSG
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini, Si Monyet yang Seenaknya Dalam Hal Percintaan
- Artati: yang berarti uang, orang hanya mengejar harta benda, atau menumpuk kekayaan. Tidak peduli dengan cara yang ditempuh, benar atau salah, haram atau halal.
- Nistana: yang berarti kemelaratan, kehidupan diliputi kemelaratan bukan hanya dengan kemelaratan materiil tapi juga etik, mora dan spiritual. Keadaan yang sengsara ini membuat orang berbuat rakus karena dikuasai nafsu serakah.
- Jutya: yang berarti kejahatan. Kejahahatan yang merajarela menimbulkan perasaan khawatir, resah dan rasa tidak aman. Kekacauan terjadi dimana-mana. Kejahatan susah diberantas.
Baca Juga: Cek Fakta: Pria dengan IQ Rendah Lebih Rentan Berselingkuh
Baca Juga: 5 Manfaat Oksigen Selain Digunakan Untuk Bernapas, Salah Satunya Daya Dorong Roket dan Rudal
Indikasi yang terjadi di zaman kalabedhu juga berkaitan dengan alam yang akan sering terjai gerhana, bencana, dan berbagai macam penyakit.
Sungai yang kehilangan danaunya, sementara pasar kehilangan keramaiannya.