Baca Juga: 3 Kebiasaan Sederhana Agar Terhindar Dari Penuaan Dini, Membuat Kulit Nampak Sehat dan Bercahaya
Nusantara sendiri adalah wujud peremajaan dari Dwipantara. Mengapa disebut dengan peremajaan?
Sebelum Nusantara ada dan tertulis dalam Sumpah Palapa, pada tahun 1334 kata Dwipantara sudah dikenalkan Kartanegara yaitu Raja Singosari pada tahun 1775. Maka, istilah Dwipantara setengah abad lebih awal dari Nusantara.
Lantas, apa sebenarnya Dwipantara? Dwipantara sudah dikenalkan oleh Kartanegara artinya dwipa bermakna pulau dan antara bermakna lain atau seberang.
Baca Juga: 2 Waktu Terbaik Untuk Bersedekah Agar Didoakan Malaikat di Hari Penuh Keberuntungan
Leluhur bangsa Indonesia sadar bahwa Jawa sendirian tidak mampu untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan serangan dari luar. Maka, sejak kerajaan Singosari, sudah membangun konsep persatuan pulau-pulau di sekiling Jawa.
Hal tersebut terbukti dalam sejarah Kartanegara melakukan ekspedisi Pamalayu. Ekspedisi Pamalayu memiliki tujuan menjalin persatuan dan persekutuan politik dengan kerajaan Melayu Dharmasraya di Pulau Sumatera.
Ekspedisi Pamalayu dianggap penting oleh Kartanegara karena untuk memperkuat Singosari dari kemungkinan serangan dari Mongol. Dari ekspedisi tersebut, Singosari berkeinginan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara tetap solid dengan digantikannya Dwipantara oleh Nusantara.
Baca Juga: 5 Manfaat Sedekah Agar Mendapat Naungan Ketika Berada di Padang Mahsyar yang Sangat Panas
Gajah Mada bersumpah tidak akan memakan buah palapa atau rempah-rempah sebelum berhasil menaklukan Nusantara. Sumpah tersebut diucapkan ketika Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih di Majapahit.