Kisah Wanita Indigo Jadi Relawan Sriwijaya Air SJ-182 Bantu Temukan Black Box

- 21 Januari 2021, 20:40 WIB
ilustrasi wanita yang menikmati sunrise
ilustrasi wanita yang menikmati sunrise /Pixabay

Lingkar Madiun- Evakuasi korban bencana atau kecelakaan maut di laut rupanya melibatkan peran anak indigo. Mereka ikut berkontribusi dengan melakukan telisik mistik untuk menemukan para korban atau sekurang-kurangnya sebagai Pawang Hujan agar proses evakuasi di laut tidak terkendala cuaca buruk. 

Dan itulah yang dilakukan Rara Istiati Wulandari, seorang wanita indigo yang banyak terlibat memback-up para relawan. Datang ke posko relawan Sriwijaya Air SJ-182 di Jakarta International Container Terminal (JICT II) Rara Istiati Wulandari langsung membakar dupa.

Ada lima dupa yang dibawa dengan berupa warna sebagai pembuka portal gaib di kawasan tersebut. Awalnya Rara merasa kesulitan menyalakan dupa, karena ia menyebut ada kelembaban yang kental di langit.

Baca Juga: EXID LE Berpartisipasi Dalam Album TRI.BE, Berkolaborasi Dengan Shinsadong Tiger

Baca Juga: Terpilih Sebagai Idola Untuk Kembali Tampil 2021, BTS V Paling Ditunggu Penggemar

Namun, pada akhirnya ia berhasil membakarnya dan kemudian memasangnya dibeberapa sudut di kawasan tersebut. Memang ritual utama Rara jika melakukan aktivitas mistis, biasanya dupa ditempatkan dibeberapa titik dan satu ditempatkan sebagai pancer. 

Pada saat awal-awal proses evakuasi, Rara juga beberapa kali menembus alam gaib untuk berkomunikasi dengan para korban, yang sempat diajak berkomunikasi adalah pasangan pengantin dan juga sosok pilot yang santun dan agamis. Begitulah Rara yang ikut terlibat membantu Basarnas.

Rara sudah sering dimintai untuk membantu proses evakuasi bencana. Rara banyak melakukan pekerjaan sebagai pawang hujan agar proses evakuasi berjalan lancar. Biasanya setelah membakar dupa Rara akan melakukan meditasi menyambungkan energi dengan para korban.

Selain itu, Rara juga berusaha membantu menunjukkan titik koordinat yang pas untuk menemukan korban dan puing-puing pesawat. Duka mendalam atas tragedi yang menimpa Sriwijaya Air SJ-182 masih sangat terasa. Duka yang bahkan menembus pintu langit menuju alam keabadian.

Secara metafisika Rara menyebut para korban masih sering menangis menuju babak akhir perjalanannya menziarahi masa lalu. Rara menyarankan agar segera melakukan tabur bunga dan melaksanakan sholat Gaib bagi yang Muslim sebagai pelepasan dan keikhlasan dari keluarga dan hal tersebut sangat penting untuk dilakukan.

Selain melakukan ritual-ritual tertentu, Rara juga membakar sejenis uang gaib untuk bekal para korban. Dengan uang gaib, biasanya yang menjadi kendala proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar. 

Keterlibatan Rara dalam proses evakuasi beberapa kecelakaan besar diakui oleh anggota Basarnas yang tidak tabu menggunakan jasa anak-anak indigo. Sebab tidak ada salahnya mengakomodir segala potensi bantuan dari seluruh lapisan masyarakat. 

Keterlibatan Rara dalam mencari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 termasuk membuahkan hasil, misalnya saja ia memprediksi letak tenggelamnya black box pesawat yang akan ditemukan dalam tiga hari. Dan memang peralatan penting untuk mendeteksi tragedi pesawat tersebut dapat ditemukan dalam waktu tiga hari.

Setiap ada bencana yang memiliki skala besar, Rara memang banyak dilibatkan, Rara tidak harus selalu datang ke lokasi bencana, namun ia bisa melakukannya secara jarak jauh.

Potensi spiritual anak indigo sepertinya sangat membantu proses evakuasi korban bencana, inilah yang terjadi pada Rara Istiati Wulandari yang banyak terlibat dalam proses evakuasi korban bencana hingga korban pesawat jatuh ditengah laut.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Instagram @ganjilmisteri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x