Network
Lingkar Madiun- Sebelumnya pada Pemilihan (Pilpres) lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin berhadapan dengan pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wapres Sandiaga Uno.
Seperti diketahui, sejak awal kabinet Indonesia Maju terbentuk, Prabowo Subianto sendiri telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Tak hanya itu Presiden juga mengumumkan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan posisi Wishnutama sebelumnya.
Maka, merapatnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai penyatuan oposisi ke dalam kubu Presiden Jokowi pun mengakhiri perseteruan Pilpres 2019 lalu.
Magician Denny Darko pun turut merespon terkait fenomena teknik penyatuan oposisi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam pemerintahan Indonesia melalui sinyal kartu tarotnya , sebagaimana disampaikan lewat unggahan di kanal Youtubenya pada 22 Maret 2021.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Berikut Ini Tips Mengelola Limbah Masker Bekas Pakai
“Ada upaya-upaya untuk berusaha menyatukan oposisi ini agar tidak terlalu vokal ke pemerintah,” ujar Denny.
Denny mengungkapkan bahwa pertama kali dalam sejarah DPR dan MPR turut menyepakati keputusan penyatuan oposisi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan merangkul Prabowo dan Sandiaga Uno dalam kursi kementerian yang ia gawangi.
“Sejak reformasi seakan-akan oposisi ini dan ini biasanya adalah wakil rakyat yang ada di DPR dan MPR berusaha untuk mengimbangi kepemimpinan atau kepemerintahan presiden,” ujar Denny.
Baca Juga: Peneliti Amerika Sebut Kekurangan Vitamin D Bisa Picu Komplikasi Akibat Covid-19? Begini Analisisnya
“Ini pertama kali dalam sejarah DPR dan MPR ini sepakat untuk mendukung pak Jokowi dan dengan ini seharusnya kita akan lebih happy melihat ini teknik dan walaupun ini masih ada kecil-kecil dan remahan-remahan yang berusaha untuk menantang ini kayaknya berusaha untuk dirangkul satu per satu,” tambahnya.
Dalam terawangannya, Denny menyebut bahwa teknik penyatuan oposisi yang dilakukan Presiden Jokowi adalah salah satu cara untuk keluar dari permasalahan yang sifatnya monoton di Indonesia.
“Upaya menyatukan oposisi adalah salah satu upaya itu tadi agar kita bisa keluar dari permasalahan yang gini-gini terus,” ujar Denny.
Pakar magician tersebut juga membongkar tujuan di balik penyatuan oposisi yang dilakukan presiden Jokowi yang ternyata memiliki hubungan dengan Pilpres di 2024 mendatang dan sekaligus menjadi antitesis dari isu 3 periode yang selama ini digaungkan oleh beberapa pihak.
Baca Juga: Cahaya Matahari Mampu Melemahkan Virus Covid 8 Kali Lebih Cepat? Begini Fakta yang Ada
“Kalau melihat ini tadi dan melihat upayanya untuk memeluk atau menyatukan oposisi adalah satu cara agar kita bisa fokus ke pembangunan dan kalau oposisi ini bisa dipeluk saya pikir bukannya malah tiga periode, tapi oposisi ini tadi siapa tahu bisa memberikan satu calon yang lain yang akan bisa diterima masukkan ke dalam bursa kepemimpinan Indonesia yang mendatang,” ungkap Denny.
Denny menilai bahwa Indonesia butuh treatment pemerintahan yang berbeda dari apa yang telah disuguhkan oleh Presiden Jokowi di dua periodenya.
“Walaupun Indonesia sendiri sudah memiliki satu sistem yang sudah terjadi selama ini. Kita perlu sesuatu dan treatment yang berbeda dibandingkan saat bahkan lima atau sepuluh tahun sekalipun,” ujar Denny.
Tak hanya itu, Denny menyebut bahwa Indonesia membutuhkan sosok presiden yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang melebihi dari Presiden Jokowi sendiri. Pasalnya, tantangan yang akan dihadapi di masa depan tentulah akan berbeda nantinya.
“Presiden berikutnya haruslah presiden yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang melebihi pak Jokowi karena dia pasti akan mendapat tantangan yang lebih lagi,” ujar Denny.***
