Lingkar Madiun- Penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pasien-pasien dari negara dengan tingkat kematian akibat infeksi virus Covid-19 yang tinggi seperti di Italia, Spanyol, dan Inggris memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.
Vitamin D disebut memang tidak dapat melindungi diri dari infeksi virus Covid-19. Namun, kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh disebut dapat melindungi pasien dari komplikasi yang disebabkan oleh Covid-19.
Hal tersebut menjelaskan mengapa anak-anak cenderung memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kematian saat terinfeksi virus Covid-19.
Baca Juga: Cahaya Matahari Mampu Melemahkan Virus Covid 8 Kali Lebih Cepat? Begini Fakta yang Ada
Selain itu, sistem imun anak-anak yang belum berkembang dengan sempurna. Sistem kekebalan tubuhnya cenderung bereaksi secara berlebihan sehingga tingkat kematian mereka lebih rendah.
Vitamin D disebut memiliki peran penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin D tidak hanya meningkatkan imunitas, tetapi juga dapat mencegah sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif.
Meskipun begitu, peneliti tetap menekankan bahwa seseorang dilarang mengonsumsi vitamin D dalam dosis yang tinggi. Pasalnya efek samping yang ditimbulkan dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa banyak vitamin D yang harus dikonsumsi untuk melindungi tubuh dari virus Covid-19.***