Baca Juga: Stok Vaksin Kembali Tiba di Indonesia, Demi Penuhi Target Vaksinasi Minimal 70 Persen Penduduk
“Pada dasarnya, semua film di dunia temanya itu-itu saja. Yang bikin basi atau enggak basi itu dari eksekusinya,” kata Tompi.
Dengan anggapan eksekusi yang berbeda itulah, Tompi menganggap kalau film Selesai ini akan berbeda dengan film-film lainnya.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Budidaya Porang di Madiun, Tanaman yang Berpotensi Besar untuk Ketahanan Pangan
Hal itu juga diamini oleh penulis naskah film ini, Imam Darto. Dimana Imam Darto menilai perlunya pembangunan konflik yang jelas.
Dengan itu, film Selesai ini memang digadang-gadang menjadi film yang revolusioner dan mendobrak banyak sekali cerita-cerita klise seperti film-film kebanyakan.
Baca Juga: Diprediksi Indonesia Akan Dilanda Tsunami yang Menakutkan, Denny Darko: Hanya Tuhan yang Mengetahui
Tapi ternyata, terlalu revolusioner-nya film Selesai ini membuat netizen cukup geram dengan apa yang terjadi.
Dimana film ini dianggap menggambarkan misoginis yang membuat seolah-olah perempuan tidak bisa berbuat banyak melihat kebrengsekan suaminya.