Network
LINGKAR MADIUN- Heboh, pria indigo asal Kediri Jawa Timur Tigor Otadan kembali mengungkapkan terawangannya mengenai pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan tak kunjung hilang hingga sekarang.
Dari hasil terawangannya, menurutnya virus Corona telah ada sejak dahulu namun mengalami perbedaan mutasi dan tingkat bahaya yang berbeda.
Baca Juga: Coba Biasakan Anak Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi, 7 Hal Positif Ini Akan Dirasakan
Hal tersebut sebagaimana ia sampaikan dalam video acara podcast di kanal Youtube KSTV Official berjudul ‘Ini Penjelasan Detil Tentang Pandemi’ yang diunggah pada 20 Agustus 2021.
Tak hanya itu, Tigor juga menjelaskan bahwa hadirnya pandemi Covid-19 di dunia sebagai bentuk penyucian jika dilihat secara spiritual serta adanya peran hukum alam yang sedang terjadi.
Baca Juga: Ahli Medis Ungkap Fakta dari Kencur, Diantaranya Meredakan Beberapa Penyakit, Begini Penjelasannya
“Setiap beberapa tahun itu ada yang dikatakan wabah, secara spiritual itu disucikan dengan adanya wabah,” ungkap Tigor.
“Wabah ini tidak pandang bulu, jabatannya setinggi apapun kalau yang namanya hukum alam wabah dia tidak bisa menghindari, ini yang dinamakan hukum alam,” tambahnya.
Tigor menjelaskan bahwa perkara pandemi Covid-19 bukanlah hal yang main-main, ia pun meminta kesadaran masyarakat untuk mentaati anjuran disiplin protokol kesehatan yang tak henti-hentinya digaungkan oleh pemerintah hingga kini.
Pasalnya, ia meyakini bahwa hukum karma itu pasti adanya dan bisa menimpa siapa saja terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Baca Juga: Konflik di Al Aqsa: Israel Tembak 26 Waga Palestina, 1 Korban Anak-anak
“Corona itu ada, sangat bahaya,” ujar Tigor.
Selain itu, Tigor pun juga menghimbau agar masyarakat tidak saling menyalahkan atas terjadi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: Adik Kandung Mantan Presiden Afghanistan Kini Berpihak pada Taliban dengan Alasan Ini
“Jangan sampai terjadi yang namanya saling menyalahkan, kadang masyarakat menyalahkan dokter, menyalahkan tenaga medis, tidak seperti itu,” ujar Tigor.***
