LINGKAR MADIUN- Heboh fenomena matinya ratusan burung pipit di Cirebon beberapa waktu lalu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Ammy Nurwati menduga hal tersebut disebabkan karena adanya perubahan cuaca.
Perubahan cuaca yang terjadi dinilai cukup ekstrem yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Baca Juga: Sering Dijadikan Biang Masalah, Kulit Berminyak Ternyata Miliki 4 Kelebihan yang Menguntungkan
Kali ini, seorang pria indigo bertumbuh subur yang diketahui bernama Tulus Riyanto pun turut merespon terkait fenomena burung pipit yang mati di Cirebon melalui terawangannya bersama sosok spiritual yang ia sebut dengan ‘Eyang’.
“Di Cirebon burung-burung ini jatuh karena kadar hujan yang luar biasa lebat dan terjadi hanya yang berada di pohon sawo saja,” ungkap Tulus.
Baca Juga: China Kian Terpojok, Amerika Serikat Bangun Aliansi Indo-Pasifik dengan Australia
Menurut terawangan, fenomena langka di Cirebon tersebut menjelaskan adanya sesuatu yang bersifat angkara murka akan terjadi atau bahkan sudah terjadi.
“Jatuhnya burung pipit yang ada di Cirebon ini justru menandakan akan ada sesuatu yang mungkin saja sudah terjadi atau akan terjadi, ini menyimbolkan sesuatu yang ke angkara murkaan atau sesuatu kekerasan,” ungkap Tulus.