LINGKAR MADIUN- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa daerah pesisir bagian utara Jawa lebih rawan tenggelam akibat penurunan permukaan tanah yang terjadi di wilayah tersebut.
Peneliti ahli utama BRIN Eddy Hermawan mengatakan bahwa daerah Cirebon, Pekalongan, Semarang, dan Surabaya menjadi kota yang paling rawan mengalami penurunan tanah yang ekstrim hingga tahun 2050.
Baca Juga: Akhirnya, Taliban Buka Dialog dengan AS di Doha Akibat Kesulitan Ekonomi, Minta Rp142 Triliun
Kondisi morfologi daerah pesisir yang relatif datar membuat banyak aktivitas pembangunan infrastruktur jalan dan perekonomian terpusat di bagian utara Jawa. Akibatnya hal tersebut memberi beban lebih terhadap permukaan tanah dibandingkan luar wilayah utara Jawa.
Selain itu, menurut Eddy penyedotan atau penggunaan air yang masif di wilayah tersebut juga memberi kontribusi tinggi terhadap penurunan permukaan tanah.
Baca Juga: Inilah Alasan Orang Jawa dengan Pantangan Menikah Saat Bertemu Angka 25 Menurut Primbon Jawa
Sementara kondisi geologi daerah pesisir cenderung lunak serta dibebankan dengan peningkatan pembangunan pemukiman dan penyedotan air tanah oleh penduduk sekitar menyebabkan penurunan muka tanah semakin tinggi.
Estimasi penurunan permukaan tanah diperkirakan lebih drastis berkisar antara 1 sampai 10 cm per tahun. Bahkan di beberapa tempat penurunnya mencapai 15 sampai 20 cm per tahun dan diprediksi Kota Pekalongan akan tenggelam pada tahun 2035.