Bangsa jin tersebut ternyata juga dipimpin oleh Sabdo Palon dan Kyai Semar yang berada di puncak Gunung Tidar Magelang, Jawa Timur. Syekh Subakir merasa bingung dan akhirnya mengandalkan ilmunya untuk melakukan pembersihan.
Dia melakukan pembersihan dengan menancapkan tumbal berupa batu hitam dipuncak Gunung Tidar Gunung ini dikenal masyarakat Jawa, khususnya Syekh Subakir sebagai biang dari pulau jawa bergejolak.
Baca Juga: Terawangan Mengerikan Terjadi Hingga 2022, Indigo Tigor Otadan: Ada Cara Selamat dari Bencana
Jadi, Syekh Subakir membuat para jin atau penggangu masyarakat hawa merasa kepanasan. Dari situ, golongan jin berlari menuju tunggang langgang atau bagian terpencil dari Pulau Jawa.
Namun, sangat disayangkan ternyata Sabdo Palon tidak terima dengan tindakan Syekh Subakir yang berusaha menyingkirkan pasukannya. Maka, Sabdo Palon hadir dalam bentuk manusia dan keduanya saling adu kekuatan. Sehingga terjadilah pertempuran yang menyebabkan Sabdo Palon kewalahan.
Akhir cerita Sabdo Palon masih memberikan izin kepada Syekh Subakir untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Tetapi, memberikan syarat kepada Syekh. Diantaranya:
1. Jangan paksaan agama dan dharma atau kepercayaan.
2. Apabila ingin membangun tempat ibadah, buatlah bangunan luar yang nampak cara atau gaya Hindu jawa.
3. Jika mendirikan Islam, ratu pertama harus anak yang lahir dari campuran Islam dan Hindu.