Lingkar Madiun- Wakil Presiden Ma’ruf Amin pernah menegaskan bahwa ideologi Pancasila merupakan kesepakatan final pendiri bangsa sehingga tidak dapat diganti dengan ideologi lain.
Presiden keempat RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur sendiri menolak keras merubah Pancasila dan mengubah Indonesia menjadi negara Islam.
Peristiwa sejarah tersebut pun menuai respon dari pakar sejarah dan budaya Mbah Gatot yang berpendapat bahwa tindakan Gus Dur yang menolak keras merubah Pancasila sebagai salah satu jasa sang presiden terhadap bangsa Indonesia.
“Gus Dur condong tidak mau, itulah jasa Gus Dur,” ungkap Mbah Gatot sebagaimana disampaikan dalam kanal YouTube Ngaji Roso pada 5 Februari 2022.
Mbah Gatot menjelaskan akibat penolakan Gus Dur merubah pancasila akhirnya Gus Dur pun harus rela dilengserkan dari kursi kepresidenan RI sebelum habis masa jabatan.
Tak hanya itu, Mbah Gatot juga mengungkapkan adanya partai-partai yang turut mendukung perubahan Pancasila, bahkan telah mengangkat senjata untuk melawan. Mereka melawan dengan cara konstitusional agar tidak melawan hukum.
“Coba saya tidak perlu menyebutkan pada masa-masa awal reformasi, siapa presidennya, siapa wakil presidennya, siapa ketua DPR, ketua MPR nya siapa...,” ujar Mbah Gatot.
“Siapa coba saya tidak perlu mengungkapkan,ketua DPR nya siapa Akbar Tanjung, ketua MPR nya siapa Amien Rais,” tambahnya.
Baca Juga: Para Wanita Wajib Tahu, 7 Tanda Organ Vital Anda Sedang Tidak Sehat dan Segera Lakukan Ini
Sementara, pengamat sejarah dan budaya Kang Arif berpendapat bahwa Indonesia merupakan suatu kawasan yang tidak pernah berubah sejak dulu.
Dengan demikian Kang Arif menilai bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memang dipercaya oleh Tuhan agar tidak mempercayakan suatu urusan kepada bangsa lain baik urusan wilayah, rakyat, bahkan soal keilmuan ataupun pendidikan.
Sehingga Kang Arif menilai bahwa alasan ideologi Pancasila tidak dapat diubah ataupun dihancurkan dari Indonesia adalah karena kelahiran Pancasila merupakan bagian dari hukum Tuhan untuk bangsa Indonesia.
“Kenapa Pancasila tidak bisa digoyang, tidak bisa dihancurkan leburkan ya karena diambil dari hukum Tuhan,” pungkasnya.***