Network
LingkarMadiun.com – Baru berberapa minggu ini release, film Pengabdi Setan 2 berhasil memikat hati masyarakat tanah air.
Bagaimana tidak, film bertema horor tersebut saat ini tengah menduduki rangking teratas dalam bioskop seluruh tanah air.
Hal ini menjadi bukti bahwa film horor kembali digandrungi oleh masyarakat indonesia. Namun, dibalik suksesnya film pengabdi setan ternyata film horor pernah mengalami jatuh bangun di industri perfilman indonesia.
Baca Juga: Seputar Kemerdekaan: Mengenal Makna Garuda Pancasila, Ternyata Ini Filosofi 5 Simbolnya
Dilansir LingkarMadiun.com dari instagram @komunitashistoria film horor pertama yang tayang di indonesia berjudul Doea Siloeman Oeler Poeti en Item 1934.
Sutradara film ini adalah Then Teng Chun. Ia memproduksi film ini bersama Cino Motion Pictures. Film ini berkisah tentang dua siluman yang ingin menjadi manusia.
Film horor kemudian berkembang pesat pada rentang tahun 1940 sampai 1941, perusahaan Then Teng Chun yaitu Java Industrial film dan berhasil memproduksi 15 film.
Baca Juga: Seputar Kemerdekaan: 6 Tips yang Bisa Dilakukan untuk Memeriahkan HUT Kemerdekaan
Tengkorak Hidoep 1941 menjadi salah satu film yang diproduksi dan karya dari Tjoe Hock.
Film ini sangat laku di pasaran, selain karena tengkorak bergerak, kisahnya juga dibumbui oleh sebuah perjalanan seorang pendekar ke Pulau angker.
Pada tahun 1942, indonesia mengalami banyak perubahan terutama pada masa penjajahan Jepang.
Baca Juga: 3 Negara di Dunia yang Negatif Karbon, Nomor 2 Mayoritas Keturunan Indonesia
Tahun tersebut dunia perfilman mengalami sebuah gangguan. Semua industri film mengalami mati suri hingga kemerdekaan diraih indonesia.
Lalu pada tahun 1971 film horor kembali naik dengan tanda film Lisa, karya M Syariefudin dan beranak dalam kubur karya Awaludin dan Ali Shahab dan dimainkan oleh artis terkenal yakni Suzana.
Kemudia memasuki tahun 2000an hingga sekarang film horor masih banyak digemari hingga tidak heran menduduki rangking teratas.***
