Virus Corona Varian Baru 'Ngamuk' di Inggris, Begini Langkah Penanganannya

5 Januari 2021, 07:56 WIB
Ilustrasi virus corona varian baru /Geralt/Pixabay/

LINGKAR MADIUN- Infeksi virus corona varian baru di Inggris mulai tak terkendali sehingga membuat fasilitas kesehatan kewalahan sebelum program vaksin dilaksanakan.

Dari kasus ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin memerintahkan Inggris untuk melakukan lockdown nasional baru untuk menahan lonjakan kasus COVID-19.

Pengumuman tersebut dikeluarkan hanya berselang beberapa jam saja setelah pemerintah memuji keberhasilan Inggris menjadi negara pertama yang mulai meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca untuk melawan COVID-19.

Baca Juga: New York Temukan Kasus COVID-19 dengan Infeksi Virus Corona Varian Baru bukan dari Luar Negeri

Baca Juga: Dua Staff Tim Barcelona Positif COVID-19, Bagini Nasib Para Atlet

Johnson mengatakan bahwa virus corona varian baru yang lebih menular ini pertama kali diidentifikasi di Inggris dan sekarang telah muncul di banyak negara lain dan menyebar dengan sangat cepat sehingga memerlukan tindakan segera untuk memperlambatnya.

"Saat saya berbicara dengan Anda malam ini, rumah sakit kami berada di bawah tekanan lebih dari sejak dimulainya pandemi," kata Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi ke negara itu.

Johnson mengatakan dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrem, maka pihaknya perlu berbuat lebih banyak bersama untuk mengendalikan virus corona varian baru ini.

Baca Juga: Heboh! Beredar Rekaman Panggilan Donald Trump Tekan Pejabat Pemilu untuk Manipulasi Hasil Pemilu AS

Baca Juga: Berhalangan Hadir pada Tanggal 4 Januari, Pemeriksaan Gisel sebagai Tersangka Dijadwalkan Ulang

"Karena itu kita harus melakukan lockdown nasional, yang cukup kuat untuk menahan varian ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi menginstruksikan Anda untuk tinggal di rumah.” lanjutnya

Toko-toko yang tidak penting harus tetap ditutup, sementara sekolah dasar dan menengah akan tutup mulai Selasa.

Kebijakan ini dilakukan untuk semua siswa kecuali anak-anak yang rentan dan mereka yang orang tuanya adalah pekerja.

Baca Juga: Begini Kronologi Tewasnya Pria Paruh Baya yang Meninggal Misterius di Toilet Terminal Kota Bekasi

Baca Juga: Ingin Staycation? Jangan Kaget jika Anda Menemui Beberapa Hal Ini

Johnson mengatakan bahwa kebijakan ini akan berimbas pada penundaan semua ujian di musim panas ini.

Tidak hanya itu, hal ini juga merusak tahun akademik kedua berturut-turut di mana pandemi telah mengganggu pendidikan siswa dan rencana masa depan.

Johnson mengatakan bahwa apabila peluncuran vaksin berjalan sesuai rencana dan jumlah kematian turun seduai dengan tindakan lockdown seperti yang diharapkan, kemungkinan Inggris bisa membuka lockdown pada Februari.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler