Birokrat Senior Bongkar Pemilu Pakistan Dicurangi dan Akan Serahkan Diri Ke Polisi

- 18 Februari 2024, 09:20 WIB
Foto Ilustrasi pemilihan umum. ilustrasi pemilu
Foto Ilustrasi pemilihan umum. ilustrasi pemilu /Freepik/

Lingkarmadiun.com- Seorang birokrat senior di Pakistan mengatakan pada Sabtu (17 Februari) bahwa dia telah membantu mencurangi pemilu di negara itu, seminggu setelah pemilu yang dirusak oleh tuduhan manipulasi tidak menghasilkan pemenang yang jelas.

Liaqat Ali Chattha komisaris kota garnisun Rawalpindi, tempat markas militer kuat di negara itu bermarkas mengatakan dia akan menyerahkan dirinya kepada polisi.

Ada dugaan kecurangan yang meluas setelah pihak berwenang mematikan jaringan telepon seluler di negara itu pada hari pemilu dan penghitungannya memakan waktu lebih dari 24 jam.

Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang didukung militer, yang kekurangan mayoritas, telah mengumumkan kemitraan dengan Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan beberapa partai kecil untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Baca Juga: Kylian Mbappe Ucap Segera Hengkang dari Paris Saint Germain, Mampukah Pergi ke Klub Impiannya?

Chattha mengatakan dirinya secara pribadi mengawasi kecurangan pemungutan suara di Rawalpindi, sebelum mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kami mengubah yang kalah menjadi pemenang, membalikkan selisih 70.000 suara di 13 kursi majelis nasional,” katanya kepada wartawan.

“Karena melakukan kejahatan keji seperti itu, saya akan menyerahkan diri saya kepada polisi,” katanya, juga melibatkan ketua komisi pemilihan umum dan hakim tertinggi negara tersebut.


Komisi pemilihan menolak tuduhan Chattha, namun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan “mengadakan penyelidikan”.

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, sebuah kelompok advokasi terkemuka, mengatakan setelah pengumuman Chattha bahwa "keterlibatan birokrasi negara dalam kecurangan di Pakistan mulai terungkap".

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x