Jutaan Penduduk AS Bertahan dalam Musim Dingin tanpa Listrik Hingga Akibatkan 20 Orang Tewas

17 Februari 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi badai salju. /Pixabay

LINGKAR MADIUN – Badai di musim dingin di awal tahun ini menyebabkan jutaan penduduk Amerika Serikat (AS) terpaksa hidup tanpa listrik sambil menahan suhu dingin yang ekstrim hingga menelan korban jiwa.

Badai yang berdampak pada jaringan listrik hingga melumpuhkan wilayah AS bagian selatan pada hari Selasa, 16 Februari 2021, membawa salju tebal dan hujan yang dingin ke New England dan Deep South.

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Pihak berwenang pun telah mengeluarkan peringatan angin dingin yang diperkirakan akan meluas dari Kanada hingga Meksiko.

Sejauh ini, setidaknya 20 orang dikabarkan meninggal dunia karena cuaca ekstrim ini. Penyebab kematian lainnya adalah tabrakan mobil dan keracunan karbon monoksida.

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Sebelumnya, tiga orang ditemukan tewas setelah tornado menghantam kota tepi pantai di North Carolina. Sementara itu, empat anggota keluarga juga tewas dalam kebakaran rumah di daerah Houston saat menggunakan perapian agar tetap hangat.

Cuaca buruk ini pun mengancam upaya pelaksanaa vaksinasi COVID-19 secara nasional di AS. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengatakan adanya kemungkinan penundaan pengiriman vaksin.

Baca Juga: Barack Obama Lakukan Ini saat Sang Istri Rayakan Ulang Tahun, Simak Ulasan Lengkapnya Disini!

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Brunswick County di North Carolina tidak banyak memperhatikan cuaca berbahaya, dan peringatan tornado tidak dikeluarkan sampai badai sudah mereda.

Direktur Layanan Darurat AS Ed Conrow mengatakan, “Badan Cuaca Nasional sangat terkejut mengetahui betapa cepatnya badai ini ... dan pada malam hari ketika kebanyakan orang berada di rumah dan di tempat tidur, hal tersebut menimbulkan situasi yang sangat berbahaya.”

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Di Chicago, salju turun hingga setinggi satu setengah kaki (46 sentimeter) dan memaksa sekolah untuk meliburkan pembelajaran tatap muka pada hari Selasa, 16 Februari 2021.

Pemadaman listrik AS yang terparah terjadi di Texas hingga memengaruhi lebih dari 2 juta rumah dan bisnis.

Baca Juga: Trump Akhiri Gelar Obama selama 12 tahun sebagai Pria Paling Dikagumi

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Lebih dari 250.000 ribu orang juga kehilangan aliran listrik di beberapa bagian Appalachia, dan 200 ribu lainnya hidup tanpa listrik menyusul badai es di barat laut Oregon. Empat juta orang pun tak bisa memakai listrik di Meksiko.

Pemerintah Texas telah meminta 60 generator dari Federal Emergency Management Agency atau Badan Penanganan Darurat dan berencana memprioritaskan rumah sakit dan panti jompo.

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Langgar Tradisi, Trump Enggan Hadiri Pelantikan Biden sebagai Presiden AS Terpilih

Badan tersebut pun mengatakan bahwa negara bagian Texas kini harus membuka 35 tempat penampungan untuk lebih dari seribu jiwa.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler