LINGKAR MADIUN - Jumlah terbesar kasus kanker adalah akibat dari nasib buruk, dan bukan akibat gen, pola makan, dan gaya hidup tidak sehat, menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas "John Hopkins".
Penelitian mereka mengungkapkan mutasi pada rantai DNA, yang dapat merusak sel dan menyebabkan dua pertiga kanker pada orang dewasa.
Kanker di sepertiga kasus lainnya terjadi karena pengaruh lingkungan atau karena faktor genetik, ungkap mereka dalam jurnal "Science".
Para ilmuwan telah menyatakan bahwa sulit untuk mengurangi risiko kanker hanya dengan mengubah gaya hidup, dan bahwa alkohol, merokok, dan makanan yang kita makan dapat memberikan “nasib buruk” untuk terkena kanker.
Studi menunjukkan bahwa merokok dan kebiasaan tidak sehat lainnya dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, banyak bentuk kanker adalah hasil dari nasib buruk, mutasi gen yang terjadi terlepas dari gen dan cara hidup.
"Cara terbaik untuk mencegah kanker jenis ini adalah deteksi dini dan operasi," kata Profesor Bert Vogelstein dari universitas "John Hopkins".
Menurut survei yang lebih penting daripada penyebab genetik dan kebiasaan tidak sehat, adalah apa yang disebut pemisahan sel. Ini terkait dengan 65 persen kasus kanker.
Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Tiga Kali Awan Panas , BPPTKG Sebut Masih Masuk Level III
Para ilmuwan telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa hanya jaringan tertentu yang menyebabkan kanker. Dan penelitian ini telah menambahkan lebih banyak pengertian pada teori dan penelitian sebelumnya.
Penyebab utama kanker adalah mutasi yang terjadi karena "penggantian" unsur kimiawi dalam DNA selama pembelahan sel. Untuk saat ini, mutasi tersebut hanya terkait dengan faktor keberuntungan.
Profesor Vogelstein menambahkan, "Orang yang tidak terkena penyakit mengerikan ini bisa berterima kasih pada keberuntungan mereka, dan bukan gen baik dan kebiasaan cerdas."****