Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Berencana Pensiun Di Akhir Masa Jabatan Presiden Joe Biden, Ini Alasannya

19 Juli 2022, 10:10 WIB
Kepala Penasihat Medis Gedyng Putih Berencana Penisun Di Akhir masa Jabatan Presiden Joe Biden, /Reuters

LingkarMadiun.com- Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis untuk Gedung Putih, membenarkan bahwa ia akan pensiun pada akhir masa jabatan pertama Presiden Joe Biden

Tetapi itu bisa terjadi jauh lebih awal dari itu, kata pakar penyakit menular itu kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Saya belum mengumumkan pengunduran diri saya, tapi itu bisa di mana saja dari sekarang sampai saat itu," kata Fauci dalam wawancara telepon. "Aku belum tahu."

Fauci, 81, pada akhir November 2021 mengatakan kepada Reuters bahwa dia "bahkan tidak mempertimbangkan" pensiun.

Baca Juga: Dua Senat Amerika Desak Presiden Joe Biden Umumkan Darurat Iklim

Ia menjabat sebagai direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) sejak 1984, dan pada 2020 menjadi wajah dari upaya pemerintah Amerika Serikat untuk membendung pandemi COVID-19.

Ketika dia meninggalkan dinas pemerintah, Fauci mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk pensiun sepenuhnya.

"Saya akan terus bekerja karena saya masih memiliki banyak energi dan semangat tentang kesehatan masyarakat, dan kesehatan masyarakat global," katanya.

Adapun wabah cacar monyet yang sedang berlangsung, Fauci mengatakan bahwa "ada risiko" virus menjadi endemik di Amerika Serikat, yang berarti akan terus menyebar tanpa diberantas.

Baca Juga: Berita Man United: Erik ten Hag Tegaskan Masih Inginkan Superstar Portugal Ini di Musim Depan

"Itulah alasan mengapa kita harus bergerak cepat," katanya.

Selain orang yang sudah pernah terpapar virus, Fauci mengatakan, vaksin perlu diberikan kepada orang yang berisiko terinfeksi, seperti mereka yang sedang menjalani terapi pencegahan HIV yang disebut PrPP.

“Kami ingin mendapatkan cakupan vaksin yang lebih luas untuk profilaksis pra pajanan serta profilaksis pasca pajanan,” kata Fauci.

Pemerintah AS telah bekerja untuk meningkatkan akses ke vaksin-vaksin itu, yang persediaannya terbatas, memperumit upaya oleh klinik kesehatan seksual yang sudah didanai dengan buruk untuk menanggapi wabah tersebut.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler