Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis

30 Oktober 2020, 16:25 WIB
Walikota Nice Christian Estrosi mengatakan bahwa itu diduga serangan teroris.* / Police Nationale /

Lingkar Madiun - Kejadian tidak menyenangkan kembali terjadi di Prancis. Setelah Presiden Prancis, Immanuel Macron disorot oleh masyarakat Internasional akibat kontroversinya yang menyakiti hati umat islam. 

Kali ini Prancis kembali diguncang oleh penyerangan tak terduga. Pria yang dicurigai membunuh tiga orang di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan pada hari Kamis.

Diketahui ternyata pria tersebut berasal dari Tunisia berusia 21 tahun yang tiba di Eropa hanya berselang beberapa minggu lalu, menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.

Baca Juga: Ternyata Masker Kopi Dapat Mencerahkan Kulit dan Mencegah Penuaan Dini, Berikut Resepnya

Menurut identifikasi tersangka bernama Brahim Aouissaoui, mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa di Italia, di mana ia ditempatkan di lokasi karantina virus oleh pihak berwenang sebelum dibebaskan dengan perintah untuk keluar dari wilayah Italia.

Dalam kejadian tersebu, tersangka membunuh seorang wanita dan seorang pria. Seorang wanita lain terluka parah dan meninggal di bar terdekat tempat dia berlindung. Salah satu tenggorokan korban robek.

Tunisia pada Kamis (29/10/2020) menyatakan bahwa mereka mengecam keras serangan itu dan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan, seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: Beredar Foto Rose BLACKPINK dan Chanyeol EXO Berkencan, Simak Fakta Sebenarnya

Kementerian Luar Negeri menyatakan "Tunisia mengutuk keras insiden teroris di Nice dan mengungkapkan solidaritasnya dengan pemerintah dan rakyat Prancis."

Mereka juga menegaskan "penolakannya terhadap semua bentuk terorisme dan ekstremisme," dan memperingatkan terhadap "eksploitasi ideologis dan politik terhadap agama," menurut pernyataan itu.

Wakil jaksa agung di Pengadilan Tingkat Pertama di Tunis, Mohsen Dali mengatakan kepada AFP bahwa "sebuah komitmen dibuat untuk membuka penyelidikan menyusul kecurigaan bahwa seorang warga Tunisia melakukan operasi teroris di luar negeri".

Baca Juga: Beredar Foto Rose BLACKPINK dan Chanyeol EXO Berkencan, Simak Fakta Sebenarnya

Serangan di Nice terjadi di tengah kemarahan yang meluas di komunitas Muslim atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dengan keras membela penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo dengan alasan kebebasan berbicara.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler