Obama Samakan Konspirasi Pilpres AS 2020 dengan Sepak Bola

- 1 Desember 2020, 20:25 WIB
Tangkapan layar wawancara Barack Obama pada acara 'A Late Show with Stephen Colbert'.
Tangkapan layar wawancara Barack Obama pada acara 'A Late Show with Stephen Colbert'. /YouTube/The Late Show with Stephen Colbert

Lingkar Madiun – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menganalogikan konspirasi yang berkembang selama Pemilihan Presiden (Pilpres) AS yang dilaksanakan November lalu seperti pertandingan sepak bola.

Hal ini diungkapkan Obama saat wawancara bagian kedua dalam program The Late Show with Stephen Colbert yang ditayangkan pada hari Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Berikut Fakta tentang HIV dan AIDS

Baca Juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Upaya Putri Diana Hilangkan Stigma Negatif HIV

Acara yang dipandu Stephen Colbert tersebut menanyakan sejumlah topik yang sebelumnya belum pernah ditanyakan kepada Obama. Bagian pertama dari wawancara Obama di acara tersebut ditayangkan minggu lalu.

Dalam wawancara tersebut, Obama menyebut Pilpres AS tahun 2020 yang melibatkan Donald Trump dan Joe Biden tersebut layaknya sebuah permainan.

Seperti dikutip Lingkar Madiun dari Huffington Post pada hari Selasa, 1 Desember 2020, Obama menegaskan,“Ini bukan permainan, ini demokrasi kita.”

Baca Juga: Ini Hadits Nabi Muhammad SAW yang Dikutip Joe Biden Sambil Berjanji Akhiri Islamphobia

Obama menggunakan analogi sepak bola untuk menghilangkan prasangka perihal upaya Trump untuk menindak lanjuti kekalahannya dalam Pilpres AS 2020.

Obama menyamakan klaim Trump yang tidak berdasar tentang adanya penipuan yang dilakukan pemilih secara besar-besaran seperti pertandingan di Super Bowl.

Menurut Obama, pernyataan Trump yang merasa memenangkan Pilpres dan menolak untuk menerima kekalahan sama seperti dalam Super Bowl di mana semua orang menyaksikan jalannya pertandingan dan mencatat skornya.

Baca Juga: Berharap pada Joe Biden, Menlu Jepang Ingin Pererat Hubungan Jepang - AS

"Saya kira jika ada tim lawan yang menolak untuk mengakuinya, padahal setengah permainan sudah berjalan, dan mengatakan 'kami tidak yakin (permainan) itu benar', kontroversi yang terjadi akan serupa," ujar Obama.

Obama juga megatakan bahwa sikap tidak legawa seperti itu hanya akan membuat proses permainan yang sedang berjalan menjadi kacau

"Tapi ketika (penolakan) itu mulai terjadi, permainannya sendiri akan rusak," ucap Obama.

Baca Juga: Lama Bungkam, Cina Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

Obama pun mengakui bahwa sistem demokrasi yang tengah berjalan di AS saat ini terlihat kacau. Dia berharap hal-hal serupa tidak akan terjadi lagi dalam proses pemilihan berikutnya di negeri Paman Sam tersebut.

“Dan dalam hal ini, ini bukan permainan, ini demokrasi kita. Demokrasi kita mulai berantakan. Bayangkan jika, ke depan, setiap pemilu diperlakukan seperti ini, di setiap level. Bayangkan jika Demokrat bertindak seperti ini."

Baca Juga: Joe Biden Pastikan Jepang, Korsel, dan Australia Menjadi Sekutu AS

Obama menambahkan bahwa meskipun Biden menjadi Presiden AS, dia yakin Biden akan tetap melanjutkan program-program Trump yang telah berjalan dengan baik.

"Tapi kami tidak ingin masuk ke pola di mana kami hanya mau membuang apa yang telah kami sepakati sebelumnya, termasuk struktur konstitusional kami,” pungkasnya.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Huffington Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah