Dr Stephen Griffin, seorang ahli virus yang berbasis di University of Leeds, mengatakan bahwa hasil tes positif pada es krim kemungkinan berasal dari kontak manusia sebanyak 'satu kali'.
Dia mengatakan kepada Sky News, “Kemungkinan besar ini adalah hasil yang muncul dari masalah produksi di pabrik itu hingga berpotensi merembet ke persoalan kebersihan di pabrik.”
Menurut Dr Griffin, es krim yang terbuat dari lemak dan disimpan pada suhu dingin akan memudahkan virus untuk bertahan hidup.
“Jadi, kita mungkin tidak perlu panik ketika setiap es krim tiba-tiba bisa terkontaminasi dengan virus corona,” pungkasnya.***