"Virus nipah ini ditemukan oleh seorang peneliti senior di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre di Thailand, Supaporn Wacharapluesadee,"tuturnya.
"Virus ini sangat menghkawatirkan karena belum ada penawarnya jika tertular kepada manusia,"imbuhnya.
Adapun tingkat kematiannya sekitar 40-74% dab ini merupakan tingkat kematian yang tinggi sesuai dengan lokasi penyebarannya.
Sementara itu, gejala yang terjadi di antaranya masalah pernapasan seperti sakit tenggorokan dan batuk, lesu, hingga pembengkakan otak yang bisa menyebabkan kematian.***