Air yang bisa mengisinya adalah air yang turun dari hujan, yang biasanya dengan mudah diserap oleh tanah dan dapat digunakan untuk mengisi akuifer lagi.
Tapi sayangnya, Kota Jakarta adalah kota padat yang sangat jarang tempat resapan. Semua serba beton dan itu mempunyai beban yang sangat berat bagi tanah.
Baca Juga: Menjadi Penyumbang Sampah Terbesar di Indonesia, Begini Tips Kurangi Sampah Makanan di Rumah
Oleh karena kekosongan air tanah ini, maka muka tanah akan segera turun dan membuat permukaan DKI Jakarta bisa-bisa lebih rendah daripada permukaan air laut.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dimana menurutnya Jakarta sedang mengalami dua masalah serius.
Masalah pertama adalah berkurangnya akuifer yang menurunkan permukaan tanah dan yang kedua adalah meningkatnya muka air laut.
Baca Juga: Millen Cyrus Ungkap Rencananya Pengen Punya Anak Kandung Tanpa Menikah? Ternyata Begini Caranya
Hal ini terjadi karena adanya pemanasan global yang mengakibatkan es di dua kutub mencair dan membuat muka air laut meningkat sekitar 3 cm tiap tahunnya.
Jika dibiarkan lama-lama, 3 cm ini menjadi angka yang cukup tinggi juga. Apalagi dalam 10 tahun kedepan, bisa-bisa menjadi 30cm.
Belum lagi dengan ancaman penurunan air tanah yang dijelaskan diatas tadi, jadi yang dikatakan oleh PResiden Joe Biden bukan omong kosong lagi.