Partai Kristen Lebanon Murka, Situasi Makin Panas: Waktunya Telah Tiba Untuk Mengakhiri Lereng Bunuh Diri Ini

- 17 Agustus 2021, 17:50 WIB
Partai Kristen Lebanon Murka, Situasi Makin Panas: Waktunya Telah Tiba Untuk Mengakhiri Lereng Bunuh Diri Ini
Partai Kristen Lebanon Murka, Situasi Makin Panas: Waktunya Telah Tiba Untuk Mengakhiri Lereng Bunuh Diri Ini /Jo Kassis

LINGKAR MADIUN - Partai Kataeb Kristen Lebanon menyerukan pada hari Senin untuk mempersiapkan konfrontasi lapangan untuk menjatuhkan pemerintah Lebanon "dengan segala cara yang tersedia," setelah sedikitnya 27 orang tewas dalam ledakan tangki bahan bakar di Akkar di Lebanon utara.

Partai yang memainkan peran penting dalam Perang Saudara Lebanon, meminta Presiden Lebanon Michel Aoun dan seluruh parlemen Lebanon untuk mengundurkan diri dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi di Lebanon.

“Orang Lebanon menjadi sasaran genosida yang dilakukan oleh kelompok kriminal. Oleh karena itu, dukungan harus diberikan kepada mereka agar dapat berdiri secara sosial dan ekonomi selama keadaan sulit ini sampai pemilihan parlemen diadakan dan transisi demokrasi dijamin di bawah pengawasan internasional,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Biro Politik Kataeb setelah pertemuan mingguannya di Saif.

Partai tersebut memperingatkan bahwa mereka tidak bisa lagi tinggal diam, "Kejahatan rezim pembunuh ini dan pelindung serta pemandunya, Hizbullah, yang berulang kali meledakkan rakyatnya dan membiarkan mereka menghadapi nasib mereka."

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 23 Agustus, Waktu Makan di Tempat Umum Maksimal 30 Menit

Baca Juga: 4 Aktor Muda Berbakat Jadi Duta Festival Film Indonesia 2021, Berikut Deretan Namanya

“Waktunya telah tiba untuk mengakhiri lereng bunuh diri ini untuk melepaskan otoritas ini dengan seluruh sistemnya dan mempersiapkan konfrontasi lapangan untuk menjatuhkannya dengan segala cara yang tersedia,” tambah Partai Kataeb.

Partai tersebut juga diperingatkan agar tidak menekan para pemberontak dan mencoba mengintimidasi mereka melalui penangkapan, menyebut praktik-praktik ini layak untuk apa yang disebutnya sebagai kekuatan pendudukan.

Pada Sabtu malam, sebuah tangki bahan bakar meledak di Akkar di Lebanon utara, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai puluhan lainnya. Hingga Senin pagi, pencarian masih dilakukan untuk mencari orang hilang.

Pada hari Minggu, laporan Libanon menunjukkan bahwa tangki bahan bakar telah menampung bahan bakar yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke Suriah. Hizbullah telah dituduh menyelundupkan minyak dari Lebanon ke Suriah di masa lalu.

Baca Juga: Deretan Bonus yang Didapatkan Anggota Paskibra, Dari Masuk Akpol Hingga Liburan ke Luar Negeri

Baca Juga: Meskipun Memasang Jutaan Baliho, Analis Sebut Puan Maharani Sulit Saingi Elektabilitas Ganjar Pranowo

Investigasi atas insiden tersebut sedang berlangsung dan belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab ledakan tersebut. Ledakan itu dengan cepat menyebabkan ledakan lain di kancah politik Lebanon.

Hal itu disebabkan karena beberapa pejabat dari Gerakan Masa Depan, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Saad Hariri, dan Gerakan Patriotik Bebas, yang didirikan oleh Aoun dan bersekutu dengan Hizbullah, saling menuduh bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Situasi dan bahkan sampai menuduh anggota parlemen tertentu terlibat langsung dengan tank yang meledak. Laporan media Libanon telah menyatakan keprihatinan bahwa kemarahan dan kerusuhan setelah ledakan bisa berubah menjadi kekerasan.

Pada hari Minggu, mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri meminta Presiden Lebanon Michel Aoun untuk mengundurkan diri, "Pergi sekarang karena Anda tidak akan menemukan kedutaan untuk melindungi Anda segera atau pesawat yang akan membantu Anda lepas dari kutukan sejarah."****

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x