LINGKAR MADIUN – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), imunisasi saat ini dapat mencegah empat hingga lima juta kematian setiap tahun.
Namun, tambahan 1,5 juta kematian dapat dihindari melalui penggunaan vaksin yang lebih efektif, kata mereka.
Vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk merespons infeksi oleh patogen tertentu, seperti virus, parasit, atau bakteri. Inti dari setiap vaksin adalah antigen.
Namun, sebagian besar antigen vaksin didasarkan pada komponen patogen tunggal, seperti protein virus COVID SARS-CoV-2, yang membatasi efektivitas dan kemampuannya untuk mengatasi varian baru.
Dilansir LINGKAR MADIUN, sekarang, perusahaan rintisan biotek yang berbasis di Oxford, Baseimmune telah mengembangkan sistem berbasis algoritma yang mampu menciptakan antigen yang mengandung semua bagian patogen.
Baca Juga: Ahli Kesehatan Memperingatkan Mengonsumsi Obat dengan Cara Ini Bisa Mematikan, Kamu Wajib Tahu
Teknologi ini dapat membantu para peneliti untuk mengembangkan generasi berikutnya dari vaksin universal yang melindungi dari varian masa depan yang dapat berkembang pada beberapa penyakit utama.
“Masalah utama dengan vaksin saat ini adalah bahwa mereka tidak dirancang untuk menjelaskan perlombaan senjata evolusioner yang terjadi antara patogen dan sistem kekebalan manusia, dan tidak dapat melindungi dari varian masa depan atau mutasi baru,” kata salah satu pendiri dan perangkat lunak. insinyur Phillip Kemlo.