Rusia Kepada Presiden Prancis: Salah Besar Menghina Pemeluk Agama Lain

- 2 November 2020, 12:56 WIB
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan Rusia tidak akan mengizinkan media Anti Islam beredar. (cc) (cc/) /
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan Rusia tidak akan mengizinkan media Anti Islam beredar. (cc) (cc/) / /

LINGKAR MADIUN- Baru-baru ini, Presiden Prancis Immanuel Marcon kembali menjadi sorotan publik atas pernyataannya mengenai kebebasan dan beri dukungan kepada umat muslim. 

Sebelumnya, Pemimpin negara-negara Islam mengutuk keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menggambarkan tentang islamophobia, termasuk Indonesia, Pakistan, Malaysia, Arab Saudi dan Iran.

Di Bangladesh, puluhan ribu orang melakukan aksi protes yang menyerukan pemboikotan produk-produk Perancis, akibat pidato Macron tersebut.

Dilansir dari JURNAL PRESISI dalam artikel "Salut! Rusia Kecam Pernyataan Kontroversial Presiden Prancis dan Beri Dukungan bagi Umat Muslim". Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengkritik Macron, dengan mengatakan bahwa Presiden Perancis itu membutuhkan “terapi mental" atas sikapnya terhadap umat Islam.

Baca Juga: Pulisic Kembali Alami Cedera Hamstring

Rabu, 28 Oktober 2020, setelah majalah satir Perancis, menerbitkan karikatur baru yang menggambarkan Erdogan, yang membuat hubungan kedua negara ini semakin tegang.

"Karena saya menganggap itu merupakan publikasi yang tidak bermoral,” ujar Erdogan seperti yang digambarkan karikatur tersebut.

Erdogan menambahkan, negara-negara barat yang menyerukan ujaran kebencian sama saja dengan menyerukan Perang Salib kembali.

“Mereka benar-benar ingin meluncurkan kembali Perang Salib. Sejak Perang Salib, benih kejahatan dan kebencian mulai berjatuhan di tanah (Muslim) ini dan saat itulah perdamaian terganggu,” tegas Erdogan.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x