Inilah Profil Majalah Prancis Charlie Hebdo, Penerbit Kartun Nabi Muhammad

- 2 November 2020, 12:49 WIB
Charlie Hebdo. /mondialisation.ca/
Charlie Hebdo. /mondialisation.ca/ /

LINGKAR MADIUN - Menimbulkan kontroversi yang berhasil membuat umat muslim sedunia naik pitam, majalah Charlie Hebdo memang tak pernah berhenti untuk membuat kehebohan atas karya miliknya.

Majalah yang dinilai satir itu menghina umat muslim sedunia dengan membuat karikatur Nabi Muhammad. Hal tersebut menuai banyak protes dan berimbas kepada kematian salah satu guru di Prancis yang dibunuh oleh siswanya saat menunjukkan karikatur majalah Charlie Hebdo.

Dilansir dari JURNAL PRESISI dalam artikel "Ini Profil Majalah Prancis yang Gambarkan Kartun Nabi Muhammad" dan dari Independent Charlie Hebdo adalah majalah satir mingguan Prancis berhaluan kiri yang terkenal dengan nada provokatif dan sikap anti-agama, serta menampilkan kartun, laporan, polemik, dan lelucon.

Charlie Hebdo juga termasuk majalah sekuler yang dipimpin kartun itu mengolok-olok semua jenis kepercayaan agama, membela hak-hak perempuan, dan menyindir tokoh-tokoh publik, dari politisi hingga hakim, bankir, dan pendiri agama.

Baca Juga: Pulisic Kembali Alami Cedera Hamstring

Ini telah digambarkan lebih kejam daripada saingannya Le Canard, yang berfokus pada perincian rahasia yang tidak dilaporkan.

Charlie Hebdo dimulai oleh staf majalah Prancis lainnya, Hara-Kiri, yang dilarang karena "menyinggung selera publik" setelah menerbitkan halaman depan yang muncul untuk mengejek kematian Presiden Prancis Charles de Gaulle.

Tim tersebut mendirikan Charlie Hebdo pada tahun 1969 dan diedit oleh Francois Cavanna hingga majalah tersebut dibongkar pada tahun 1981. Majalah tersebut dibangkitkan pada tahun 1992 dan diedit oleh Philippe Val hingga tahun 2009. Stephanie Carbonnier, yang dikenal sebagai 'Charb' mengambil alih jabatan editor pada tahun 2012.

2006: Charlie Hebdo memuat halaman depan dengan tajuk utama: "Muhammad kewalahan oleh kaum fundamentalis", dan mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad yang awalnya muncul di sebuah surat kabar Denmark, bersama dengan yang baru.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah