LINGKAR MADIUN - Setelah seorang murid membunuh gurunya yang diduga menunjukkan kepada murid-muridnya kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo. Prancis tampaknya mulai menargetkan 5,7 juta warga Muslim. Namun, kebijakan negara untuk menindas komunitas Islam bukanlah hal baru.
Umat Muslim di Prancis kehilangan hak atas perwakilan politik. Muslim juga ditekan untuk tetap berada di rantai paling bawah secara ekonomi. Tahun ini, sebuah studi baru mengungkapkan "dugaan diskriminasi" terhadap minoritas dalam praktik perekrutan tujuh perusahaan besar negara itu, termasuk Renault.
Baca Juga: Awas, Komentar Negatif dan Fitnah, SM Entertainment Tempuh Jalur Hukum
Di antara temuan studi yang paling mengerikan adalah bahwa kandidat dengan nama yang terdengar Arab akan memiliki peluang kurang dari 25% untuk diperiksa untuk suatu pekerjaan dibandingkan dengan kandidat lain.
Melihat perkembangan sebulan terakhir, kita bisa memahami bahwa yang dialami umat Islam tidak lain adalah penghinaan sosial. April lalu, beberapa anggota Parlemen, termasuk anggota partai Macron Anne-Christine Lang, keluar dari pertemuan di Parlemen Prancis karena kehadiran seorang wanita muslim yang mengenakan jilbab. Wanita yang mengenakan jilbab adalah perwakilan serikat mahasiswa Maryam Pougetoux.
Baca Juga: Mengungkap Sisi Gelap K-Pop, Simak Cerita Lengkapnya Berikut Ini
Pada Oktober, 12 masjid, sekolah swasta, asosiasi, dan bisnis ditutup, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin, sehingga totalnya menjadi 73 sejak awal tahun. Baru-baru ini, BarakaCity, organisasi amal Muslim terbesar di Prancis, yang telah melayani 26 negara, dibubarkan oleh keputusan Kabinet tanpa melalui proses apa pun.
Penindasan politik, diskriminasi ekonomi dan degradasi sosial, inilah yang dihadapi Muslim Prancis. Disisi lain, ada kejahatan lain terhadap Muslim seperti seorang wanita berjilbab ditikam di bawah Menara Eiffel, siswa Yordania dipukuli karena berbicara bahasa Arab dan orang Armenia menyerang orang Turki yang tinggal di Prancis, mengakibatkan empat luka.
Baca Juga: Bunga Asoka, Bunga ‘Tanpa Duka’ atau Terbebas dari kesedihan, Simak Ulasan Berikut Ini