Network
LINGKAR MADIUN – Joe Biden dan Kamala Harris resmi memenangkan pertarungan Pilpres AS dengan Donald Trump dan pasangannya Mike Pence.
Namun Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) kali ini cukup menarik. Misalnya mengenai sosok Kalama Harris yang menjadi Wakil Presiden AS perempuan pertama dalam sejarah.
Selain itu, kedekatan Kamala Harris dengan Israel menjadi sorotan. Serta suaminya Douglas Emhoff yang beragama Yahudi. Saat artikel ini ditulis, lebih dari 140 ribu kali retweet dengan tagar Israel dan Kamalla Harris.
Baca Juga: Menstruasi Anda Sakit, Simak Penyebab dan Solusinya Berikut Ini!
Baca Juga: Manchester City Vs Liverpool, Sterling Kunci Utama City
Perlu diketahui, Kamala Harris lahir pada tanggal 20 Oktober 1964 di Oakland, California, dari seorang ibu berasal dari Tamil India dan ayah yang berasal dari Jamaika.
Orang tua Harris bercerai ketika dia berusia tujuh tahun, dan hak asuh diberikan kepada ibunya . Ketika Harris berusia 12 tahun, ibu Harris membawa anak-anaknya pindah ke Montreal, Quebec, Kanada.
Baca Juga: JBMI Berharap Pemberian Gelar Pahlawan Demokrasi untuk Megawati Jelang Peringatan Hari Pahlawan 2020
Setelah lulus dari Westmount High School di Westmount, Quebec pada tahun 1981, Harris kuliah di Howard University di Washington, D.C., di mana dia mengambil jurusan ilmu politik dan ekonomi.
Harris kembali ke California, di mana dia memperoleh gelar Juris Doctor dari Universitas California, Hastings College of the Law, pada tahun 1989 dan memulai karirnya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Pada tahun 2003, Harris menjadi Jaksa Wilayah Kota dan Wilayah San Francisco. Setelah menjalani dua masa jabatan, dia terpilih sebagai orang Afrika-Amerika pertama dan wanita pertama yang menjabat sebagai Jaksa Agung California.
Baca Juga: Sederhana dan Murah, Berikut Ide Hadiah yang Menyentuh Hati untuk Ayah di Hari Ayah Nasional
Dia bertemu dengan suami beragama Yahudi, Douglas Emhoff, pada kencan buta di San Francisco. Setelah itu, mereka menikah pada tahun 2014.
Mengutip dari Jewishvirtuallibrary, Harris pernah mengunjungi Israel lebih dari satu kali. Pada 2017, bersama sekelompok aktivis Israel melakukan makan malam Shabbat bersama.
Saat itu, dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan mengunjungi Tembok Barat, Yad Vashem, Mahkamah Agung dan Universitas Al-Quds.
Baca Juga: Rekomendasi Spot Foto Wisata Malam Terhits, Indah, dan Murah Meriah di Malang Batu
“Dibesarkan di Bay Area, saya dengan penuh kasih mengingat kotak Dana Nasional Yahudi yang akan kami gunakan untuk mengumpulkan sumbangan untuk menanam pohon bagi Israel,” katanya dalam pidatonya di AIPAC.
“Bertahun-tahun kemudian, ketika saya mengunjungi Israel untuk pertama kalinya, saya melihat hasil dari upaya itu dan kecerdikan Israel yang benar-benar membuat gurun bermekaran,” tambahnya.
Baca Juga: Tak Terima Hasil Pilpres, Trump Ngotot Menjadi Pemenang Pilpres AS
"Saya menikmati pemandangan, suara, dan bau Yerusalem," kata Harris dalam acara lingkungan itu. “Saya berdiri di Yad Vashem, terpukul oleh kesaksian bisu dari 6 juta orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust, dan kita harus selalu mengingat janji yang sungguh-sungguh itu. Tidak akan lagi."
Pada 2017, Harris dilantik sebagai Senator Amerika Serikat untuk California, wanita Afrika-Amerika kedua dan senator Asia-Amerika pertama dalam sejarah. Dia melayani di Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah, Komite Intelijen Seleksi, Komite Kehakiman, dan Komite Anggaran.***
