Pendukung Kerajaan Thailand Unjuk Rasa Tolak Perubahan Konstitusi, Begini Ulasannya

- 18 November 2020, 05:15 WIB
Ilustrasi unjuk rasa di Thailand /Adam Dean for The New York Times
Ilustrasi unjuk rasa di Thailand /Adam Dean for The New York Times /

LINGKAR MADIUN - Ratusan warga pendukung kerajaan Thailand, berunjuk rasa di luar gedung parlemen meminta legislator menolak perubahan konstitusi, yang mungkin dilakukan untuk merespons aksi protes anti pemerintah.

"Mengubah konstitusi akan mengarah pada penghapusan monarki," kata pemimpin pendukung kerajaan, Warong Dechgitvigrom, kepada wartawan di lokasi demonstrasi.

Unjuk rasa juga akan dilakukan kemudian oleh massa anti pemerintah yang menuntut mundur Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha dan meminta reformasi untuk membatasi kekuasaan kerajaan.

Baca Juga: Pembelian Pemain Baru Rekrutan Frank Lampard Mulai Unjuk Gigi, Ada Timo Werner dan Hakim Ziyech

Baca Juga: Pasangan Paling Aesthetic, Intip Foto Bio One dan Beby Tsabina, Bisa Jadi Referensi Foto Bareng Doi

Parlemen akan membahas sejumlah proposal mengenai bagaimana perubahan konstitusi dapat dilakukan, beberapa di antaranya tidak menyertakan kemungkinan perubahan atas perlakuan konstitusi terhadap keluarga Raja Maha Vajiralongkorn.

Ada juga pembahasan mengenai peran Senat, yang sebelumnya dipilih seluruhnya oleh pemerintahan junta Prayuth dan dianggap telah membantunya bisa tetap berkuasa dengan mayoritas pendukung di parlemen setelah pemilu tahun lalu yang menjadi sengketa.

Terkait tuntutan untuk kerajaan, mereka juga menginginkan perubahan pada sistem yang memberikan kendali personal bagi raja saat ini atas aset kerajaan dan beberapa unit tentara.

Baca Juga: 10 Lagu OST Drama Korea yang Bikin Mood Happy Sepanjang Hari

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x