LINGKAR MADIUN- Sejumlah fasilitas umum dirusak oleh pendemo saat aksi tolak Omnibus Law pada Kamis, 8 Oktober 2020 malam membuata Walikota Surabaya Tri Rismaharini marah besar, khususnya di seputaran Jl. Gubernur Suryo, Surabaya.
Walikota Risma mengenakan helm dan jaket hitam, ia memarahi pendemo yang telah diamankan oleh polisi dengan lantang dan keras yang mengatakan membela warga Kota Surabaya, namun fasikitasnya hancur karena menjadi sasaran aksi demo itu.
"Sampai tanganku patah, belain wargaku. Kenapa kamu hancurin," teriak Risma kepada pendemo, Kamis (8/10/2020), malam.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia Argentina vs Ekuador: Gol Semata Wayang Messi Antar Argentina Menang
Baca Juga: Perilisan Film Jurassic World: Dominion Mundur ke Tahun 2022
Tak disangka, pendemo yang dimarahi Risma bukan warga Kota Surabaya, tetapi warga Madiun.
Risma makin marah, lantaran dia merasa telah membangun Kota Pahlawan ini, namun dihancurkan oleh warga daerah lain.
"Rumahmu mana di Madiun? Setengah mati aku bangun Kota ini. Kamu pikir aku enak-enakan bangun Kota ini," tegas Risma.
Baca Juga: Halte Transjakarta Rusak Akibat Demo Omnibus Law, Anies: Kerugian Bisa Mencapai Rp55 Miliar
Baca Juga: Dikatakan UU yang Unik, Fahri Hamzah Dukung UU Cipta Kerja
Emosi Risma terus meledak, setelah mengetahui sejumlah fasilitas umum seperti pagar, tanaman, CCTV bahkan tiang lampu juga tak terhindarkan menjadi sasaran amukan para demonstran.
"Tak belain wargaku, kamu rusak kayak gini. Kenapa kamu kesini. Aku tanya kenapa kamu kesini. Kenapa?," tanya Risma kepada pendemo.***