Merespon Banjir dan Longsor, Pemkab Madiun Akan Tanam Akar Wangi untuk Resapan Air di Lereng Gunung Wilis

LINGKAR MADIUN – Banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah titik di wilayah lereng gunung Wilis pada Minggu, 14 Februari 2021.

“Kita semua mempunyai tanggung jawab atas bencana ini. Bencana bisa merusak segalanya, tidak hanya dari sisi lingkungan saja, namun ekonomi masyarakat juga terganggu. Dalam rakor ini saya berharap semuanya dapat memberikan masukan serta saran, sehingga kebijakan ini dapat diambil dengan tepat untuk mengurai perhal tersebut,” tutur Bupati saat membuka rakor.

Bupati Madiun bergerak cepat dengan memimpin rapat koordinasi terbatas terkait penanggulangan bencana di ruang rapat Bupati pada Selasa, 16 Februari 2021.

Baca Juga: Tanggapi Kudeta Myanmar, Indonesia Kumpulkan Anggota ASEAN untuk Bahas Solusi Terbaiknya

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang Hampir 2,5 m, Di antaranya di Perairan Utara Jawa dan Laut Jawa

Rapat dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, perwakilan Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Perhutani KPH Saradan, Madiun dan Lawu Ds, Perum Jasa Tirta I, Kepala BPBD, dan OPD terkait.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun M. Zahrowi, bencana alam tersebut terjadi karena tidak seimbang penahan air.

Baca Juga: 4 Tingkatan Manusia yang Mampu Meraih Kesempurnaan Dalam Kandungan Surat Al Ashr, Simak Penjelasannya