Berdasarkan hasil rakor, air hujan langsung jatuh ke tanah lantaran resapan air yang berada di Lereng Gunung Wilis kurang maksimal.
Sehingga membutuhkan assesmen lebih lanjut dengan banyak komponen.
Akan ada tindak lanjut dalam hal ini, secara teknis dalam penanggulangan bencana, yakni dilakukan dalam bentuk penanaman tanaman akar wangi atau vetiver.
Baca Juga: Tanggapi Kudeta Myanmar, Indonesia Kumpulkan Anggota ASEAN untuk Bahas Solusi Terbaiknya
Baca Juga: BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang Hampir 2,5 m, Di antaranya di Perairan Utara Jawa dan Laut Jawa
Titik skala prioritas penanaman vetiver sendiri ada dua, di lahan kritis pegunungan dan lahan kritis sepanjang sungai yang berpotensi longsor.
Bupati menambahkan bahwa penanganan bencana menjadi urusan bersama, tidak cukup hanya dengan akar wangi.
Tanaman tersebut hanya menjadi bagian dari solusi, yang terpenting adalah perilaku masyarakat untuk disiplin menjaga alam, “ tuturnya mengingatkan.***