Network
LINGKAR MADIUN– Wali Kota Madiun, Maidi mengajak masyarakat Kota Madiun untuk melestarikan lingkungan hidup.
Salah satu terobosan yang dilakukan Pemkot Madiun dalam mewujudkan itu yakni melalui Program Kampung Iklim (Proklim).
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota saat menghadiri acara Sosialisasi Proklim yang dilakukan di Aula Kecamatan Kartoharjo pada hari Jumat, 26 Maret 2021.
Maidi mengatakan bahwa perilaku masyarakat sangat mempengaruhi kondisi iklim di tempat tinggal dan sekitarnya juga.
"Kenapa Udara tercemar ? Ini dikarenakan banyak sekali masyarakat yang menggunakan kendaraan di daerah,"tuturnya.
"Udara yang sudah tercemar tadi bisa merusak lapizan ozon dan membuat keadaan semakin parah seperti pemanasan global dan bisa merusak kesehatan manusia," imbuhnya.
Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Menkopolhukam Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Karena faktor itulah Pemkot Madiun menginisiasi Kampung Iklim guna mengubah gaya hidup masyarakat agar lebih mencintai lingkungan.
“Kondisi seperti ini wajib kita sadari dengan mengubah perilaku untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup,”
Menjaga kelestarian lingkungan hidup tidak hanya akan membuat udara semakin bersih, tetapi juga bisa membuat orang-orang yang tinggal di sana semakin sehat.
Wali Kota berharap dengan lingkungan yang bersih dan sehat mampu meningkatkan angka harapan hidup manusia.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Kasus Kematian Covid-19 Brasil Tembus 3000 Jiwa dalam 2 Hari Berturut-Turut
Maidi menerangkan ada beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkot dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, di antaranya membuat program sejuta bunga di Kota Madiun.
Dalam hal ini pemkot memperbanyak lahan terbuka hijau dan tanaman di sekitar kota untuk mengurangi gas emisi yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor.
Di sisi lain proyek-proyek yang dikerjakan Pemkot Madiun seperti memperlebar trotoar jalan tidak hanya digunakan untuk membuat nyaman pejalan kaki, tapi juga disertai pemasangan box culvert.
Pemasangan box culvert yang ada di bawah trotoar jalan tersebut sebagai daerah resapan air.
“Sehingga ketika musim hujan tiba, jalanan di Kota Madiun tidak tergenang. Air langsung masuk melalui celah-celah dan ditampung di dalam box culvert,” tutur Wali Kota.***
