Tiga Bulan Setelah Deflasi, Ekonomi Madiun Mulai Naik. Ini Penjelasannya

- 5 November 2020, 12:53 WIB
Para pedagang di Pasar Besar Madiun
Para pedagang di Pasar Besar Madiun / ANTARA/Louis Rika

 

 

LINGKAR MADIUN - Perekonomian Kabupaten Madiun mulai mengalami kenaikan. Sejak bulan Juli, Agustus dan September terpuruk akibat pandemi Covid-19, Madiun mengalami peningkatan daya beli masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Umar Sjaifudin mengatakan, inflasi Kota Madiun pada Oktober diatas angka inflasi Jawa Timur 0,02 persen, yaitu sebesar 0,11 persen.

"Meskipun masih disituasi pandemi, tapi TPID Kota Madiun mulai menggalakkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok dan lain sebagainya sehingga geliat perekonomian dan daya beli masyarakat mulai terasa atau ada peningkatan di bulan Oktober," kata Umar seperti dilansir RRI.

Baca Juga: RB Leipzig vs Paris Saint Germain, Pemain Kunci Tidak Bisa Turun PSG Kualahan di Liga Champions

Kabupaten Madiun mengalami peningkatan perekonomian karena melonggarkan karantina wilayah demi mempercepat pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah melonggarkan kebijakan jam malam.

Adapun komoditas yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi di Madiun diiantaranya harga nasi dengan lauk, daging ayam ras, cabai merah, minyak goreng, bawang merah dan beras. Sedangkan komoditas penekan inflasi diantaranya menurunnya harga telur ayam ras, telepon seluler, cabai rawit, tarif listrik dan emas perhiasan.

Selain Madiun, ada tiga kota/kabupaten lain di Jawa Timur yang mengalami inflasi, yaitu Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,15 persen, Banyuwangi 0,07 persen, dan Jember 0,01 persen.*** 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah