Mengejutkan, Inilah Kisah Orang yang Pernah Memarahi Rasulullah SAW Hingga Hal Tak Terduga Terjadi Padanya!

20 Februari 2021, 21:58 WIB
Ilustrasi bayangan gelap seseorang dengan tangannya yang menggapai /PIxabay/

LINGKAR MADIUN- Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia. Bahkan, pujian untuk beliau pun abadi sampai hari kiamat. Hal itu bisa kita temui dalam banyak dalil. Namun, ternyata kemuliaan beliau tak membuat mencegah seorang Badui untuk menyakitinya.

Dalam kitab Nawadir Rasulullah SAW pernah berkunjung Fatimah, ia mengadu bahwa ia belum makan. Namun, anak dan cucunya pun mengalami hal yang sama. Fatimah juga belum maka selama 3 hari.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dihindari Oleh Ibu Hamil, Mitos atau Fakta?

Rasulullah SAW pun kasihan melihat cucunya Hasan dan Husen kelaparan. Nabi pun berjalan sampai di pinggir sumur di kota Madinah, Seorang Badui pun datang hendak mengambil air, ia tidak mengetahui bahwa seseorang yang berdiri di pinggir sumur adalah manusia mulia utusan Allah SWT.

Rasulullah SAW lalu menawarkan jasanya untuk mengambil air sumur tersebut. Rasulullah SAW dan orang Arab Badui tersebut pun bersepakat dengan imbalan 3 biji kurma.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Edisi 21 Februari 2021: Keberuntungan Ada Ditangan Anda, Hidup Anda Bakal Hoki

Orang Badui itu kemudian memberikan ember untuk digunakan Rasulullah SAW. Berulangkali Rasulullah SAW mengambil air dengan ember tersebut, namun tiba-tiba tali ember tersebut putus, dan ember itu pu jatuh ke dalam sumur.

Orang Badui tersebut marah, kemarahannya pun tak terkontrol hingga menampar Rasulullah SAW, ia juga mengambil ember tersebut ke dalam sumur dan melemparkannya kepada Rasulullah SAW.

Baca Juga: Bikin Merinding, Inilah 4 Perairan yang Terkenal Angker di Indonesia

 

Mendapatkan perlakukan tersebut, Rasulullah SAW pun tak sedikit pun marah, beliau hanya tersenyum dan tidak beranjak dari tempatnya berdiri. Beliau mengambil upah kurma yang diberikan kepadanya.

Orang Badui itu pun pergi meninggalkan Rasulullah SAW. Orang Badui itu pun mulai berpikir alasan orang yang ditamparnya tidak menunjukkan amarahnya sama sekali. Ia pun mulai khawatir, jangan-jangan yang ditampar adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Edisi 21 Februari 2021: Jangan Ragukan Kemampuan Anda, Anda Adalah Seorang yang Jenius

Orang Badui tersebut merasa bersalah dan memotong tangan yang telah menampar Rasulullah SAW, ia pun berjalan hingga sampai Masjid. Dalam perjalanan banyak orang yang bertanya alasan tangannya putus. Ia pun menjelaskan bahwa ia telah menampar seseorang yang diperkirakan adalah Nabi Muhammad SAW, ia takut akan tertimpa musibah.

Orang Badui itu berjalan sembari membawa potongan tangan kanannya, ia bertanya sambil berteriak di pelataran masjid,  “Wahai sahabat Muhammad di manakah Muhammad saat ini?”

Seseorang pun datang dan mengantarkannya menuju rumah Fatimah, disana terlihat Nabi SAW sedang memangku kedua cucunya. Wajah orang Badui itu seketika takut melihat Rasulullah SAW.

Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal! Inilah 5 Penyebab Orang Meninggal Ingin Kembali ke Dunia yang Tak Pernah Terpikirkan

Orang Arab Badui itu pun meminta maaf, “Wahai Muhammad maafkan aku, aku tak tau jika yang kutemui dekat sumur adalah dirimu.”

Nabi yang mendengarnya pun tersenyum tak sedikit pun rasa marah dan rasa dendam ditunjukkan beliau. Rasulullah SAW justru menganggap orang Badui tersebut penyelamat bagi cucu dan anaknya Fatimah dengan tersenyum.

Baca Juga: Film ‘Train To Busan’ Segera Dibuat Remake ala Amerika oleh Sutradara Indonesia Timo Tjahjanto, Begini Reaksi

Melihat reaksi Rasulullah SAW tak menunjukkan rasa marah, orang Badui itu pun meminta Nabi SAW mengembalikan tangannya seperti semula. Nabi SAW pun melakukannya, beliau memegang dan mengusap tangan orang Badui itu beberapa kali.

Dengan izin Allah SWT tangan tersebut kembali seperti semula. Orang Badui itu pun sangat bahagia, ia bersyukur karena bukan hanya tangannya yang sudah kembali seperti semula, namun ia juga memeluk agama Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat. Ia menjadi seorang muslim sekaligus umat Nabi Muhammad SAW.

Wallahu a’lam bishawab.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler