Inilah Perdebatan Sengit Bumi dan Langit Sebelum Rasulullah SAW Alami Peristiwa Isra Mi’raj! Simak Kisahnya

11 Maret 2021, 04:41 WIB
Ilustrasi pemandangan langit yang bercahaya /Pixabay

LINGKAR MADIUN- Peristiwa Isra’ Miraj adalah peristiwa luar biasa yang dialami Rasulullah SAW. Beliau melakukan perjalanan sampai ke langit ketujuh, dengan mengendarai Buraq  yang didampingi malaikat Jibril. Namun, ternyata peristiwa itu diawali dengan perdebatan sengit antara bumi dan langit.

Dalam kitab Durratun Nasihin terdapat cerita tentang langit dan bumi yang memamerkan kelebihan masing-masing. Bumi pun berkata:

“Wahai langit aku ini lebih baik darimu, karena di atas pundakku, terdapat peradaban umat manusia, makhluk sempurna ciptaan Allah. Kemudian, Allah menghiasiku dengan hamparan samudera yang luas, sungai yang mengalir tiada henti, gunung yang menjulang tinggi, pepohonan, semuanya ada padaku.”

Baca Juga: Inilah 7 Khasiat Minyak Kayu Putih Bagi Kesehatan, Mampu Mengatasi Nyeri Sendi hingga Infeksi Kulit

Mendengar hal tersebut, langit pun mulai memamerkan yang dimilikinya. Langit menyatakan bahwa dialah yang terbaik karena padanya terdapat matahari. Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan di bumi.

Selain itu, gugusan bintang bertebaran, bulan dan semua benda-benda luar angkasa ada pada langit. Bukan hanya itu, kursi dan arsy beserta surga juga ada di langit. 

Tak mau kalah bumi kembali membalas langit, kali ini bumi memamerkan bahwa ia memiliki tanah haram Baitullah, tempat tersebut setiap saat dijadikan tempat thawaf dan beribadah, baik Rasul. Nabi, maupun umat muslim lainnya. 

Baca Juga: Memaknai Peristiwa Besar Isra Mi'raj , Dua Perjalanan yang Pernah Dilakukan Rasulullah SAW

Untuk membalas bumi tentu saja langit memamerkan Baitul Ma’mur. Langit berkata:

“Baiklah, jika kau punya Baitullah maka aku punya Baitul Ma’mur, tempat thawaf para malaikat langit. Aku juga punya surga, tempat bersemayamnya ruh para Nabi, Rasul dan orang-orang saleh.”

Akhirnya jurus terakhir bumi pun dikeluarkan, ia memamerkan bahwa manusia paling mulia di dunia menjalankan syariat di atasnya. Beliau adalah petinggi para Nabi dan penutup para Rasul. Yaitu kekasih Rabb semesta alam dan menjadi manusia yang sebaik-baiknya. Beliau adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sebelum Isra Mi’raj Ternyata Seperti Ini Ibadah yang Dilakukan Rasulullah SAW! Simak Ulasannya

Rasulullah SAW adalah rahmat bagi alam semesta. Mendengar hal tersebut, langit tak bisa lagi membalas bumi. Langit pun harus mengakui keunggulan lawan debatnya. 

Atas semua yang terjadi, langitpun memanjatkan doa agar manusia mulia Rasulullah SAW dapat mengunjunginya. Langit berjanji akan memuliakan kekasih Allah SWT. Itu semua sama seperti bumi memuliakannya.

Allah SWT yang Maha Pengabul doa, akhirnya mengabulkan keinginan langit. Pada tanggal 27 Rajab, Allah SWT menyuruh malaikat Jibril berhenti bertasbih. Malaikat Izrail juga dilarang mencabut nyawa.

Baca Juga: Inilah 9 Efek Samping Minum Teh Terlalu Banyak, Salah Satunya Menimbulkan Sakit Mag

Malaikat Jibril pun mempertanyakan perintah Allah SWT.

“Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?”

Allah SWT berfirman:

“Tidak, wahai Jibril. Pergilah engkau ke saya dan ambilah Buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan Buraq itu.”

Jibril pun pergi ke surga dan mendapati 40.000 Buraq. Buraq-buraq itu sedang bersenang-senang di taman surga. Masing-masing mereka terdapat tulisan nama Muhammad.

Baca Juga: Inilah 9 Fakta Menakjubkan Tentang Tubuh Manusia Jarang Diketahui, Nomor 6 Salah Satu yang Menarik

Diantara beberapa Buraq yang ditemui malaikat Jibril, ada satu Buraq yang sedang menangis, air matanya bercucuran. Jibril pun bertanya pada Buraq tersebut alasannya menangis.

Buraq itu lalu menjawab:

“Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan.”

Jibril pun menjawab bahwa rindunya akan segera tersampaikan kepada manusia mulia itu. Buraq tersebut menjadi sangat senang. Buraq tersebut akan menjadi saksi perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 

Wallahu a’lam bishawab.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler