Selalu Dibasmi Setiap Hari, Ternyata Ini Alasan Allah SWT Menciptakan Nyamuk, Simak Ulasannya

21 Maret 2021, 19:42 WIB
Ilustrasi nyamuk /Pexels/

LINGKAR MADIUN -  Manusia memandang nyamuk sebagai serangga yang sangat mengganggu. Gigitan nyamuk yang menimbulkan gatal dan sakit menjadi alasan membasmi nyamuk. Begitulah yang sering kita lakukan saking tidak berartinya kehadiran nyamuk di tengah kehidupan kita.

Sepintas, tidak ada hal positif tentang nyamuk di mata manusia. Makhluk yang berukuran kecil tersebut bahkan bisa dibilang jika kehadirannya tidak di harapkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya aktivitas manusia bisa terganggu karena gigitan nyamuk.

Jika hanya menimbulkan rasa gatal mungkin adalah hal yang yang biasa, masalahnya gigitan nyamuk bahkan menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan karena gigitan nyamuk adalah malaria dan demam berdarah.

Baca Juga: Istri Shah Rukh Khan, Gauri, Bagikan Tips Mengasuh Anak bagi Orang Tua Super Sibuk Demi Sang Buah Hati

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  bahkan menyebut nyamuk adalah salah satu hewan yang paling mematikan di dunia. Pada tahun 2015, penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk menyebabkan 438.000 kematian. Sedangkan demam berdarah meningkat 30 kali lipat dalam 30 tahun terakhir.

Ulah nyamuk yang menyebabkan munculnya penyakit mematikan memang mengerikan. Namun, membasmi nyamuk hingga punah bukanlah solusi.

Perlu kita ketahui, setiap makhluk di muka bumi ini memiliki rantai makanan yang saling ketergantungan.

Seorang pakar serangga bernama Grayson Brown dari laboratorium Public Health Entomology University of Kentucky menyatakan jika nyamuk punah banyak serangga akan sulit mendapatkan sumber makanan, yang mana larva nyamuk sangat penting dalam ekologi air.

Baca Juga: Jelang Laga Manchester United Vs Leicester City, Ole : Ini Salah Satu Ujian Terberat Bagi Tim Kami

Ada banyak serangga lain serta ikan kecil hidup karena makanannya dari larva nyamuk. Singkatnya, nyamuk menjadi sumber makanan untuk hewan lainnya. Jika nyamuk punah, maka hewan-hewan yang menjadikan nyamuk sebagai makanan akan ikut mati.

Hal tersebut berarti, nyamuk adalah sumber kehidupan binatang lainnya. Begitu kehadiran nyamuk menjadi siklus hidup makhluk lainnya. Kehadiran nyamuk tenyata bukan hanya sekedar bahan makanan hewan lainnya.

Baca Juga: Gempa Jepang Bermagnitudo 7,0, BMKG: Jangan Risau, Tak Berdampak di Indonesia

Meski ukurannya kecil, setiap organ tubuh nyamuk menyimpan banyak fungsi. Di kepalanya, terdapat seratus mata yang membentuk seperti sarang lebah. Di mulutnya terdapat 48 gigi.

Nyamuk bahkan memiliki 3 jantung, satu jantung utama, sementara dua jantung terdapat pada dua sayapnya. Setiap jantung memilik 2 telinga.

Nyamuk juga memiliki alat bius yang berfungsi untuk kelangsungan hidupnya. Alat bius tersebut bekerja ketika nyamuk menggigit manusia. Sehingga manusia tidak merasakan keberadaan nyamuk yang tengah menggigit.

Baca Juga: BMKG Juanda Keluarkan Peringatan Dini 3 Harian 21-23 Maret 2021, Potensi Banjir di Level Waspada

Tidak sia-sia Allah SWT menciptakan nyamuk, hal tersebut sebagaimana yang telah Allah SWT jelaskan di dalam Al-Qur’an.

“...Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engaku, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-Imran:19)

Dari hal tersebut kita bisa memahami bahwa tidak ada ciptaan Allah SWT yang sia-sia. Bahkan di dalam Al-Qur’an, nyamuk disebut untuk berbagai perumpamaan.

Baca Juga: Rani Mukerji Ulang Tahun Ke-43, Inilah Sederet Film Pilihan yang Membuktikan Talentanya Besarnya

Ada pelajaran yang bisa dipetik dari kehadiran nyamuk di kehidupan ini yang dapat menambah kualitas keimanan kita. Nyamuk di jelaskan di dalam Al-Qur’an dan dijadikan sebagai perumpamaan oleh Allah SWT.

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”

“Dengan perumpamaan itu, banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perempumaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Baqarah:26).

Bukan hanya itu, nyamuk juga dijadikan perumpamaan dalam sebuah hadist. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Pada hari kiamat datanglah seorang lelaki gemuk yang bobotnya bahkan tidak mampu menandingi berat sayap nyamuk. Bacalah oleh kalian, ‘Dan kami tidak memberikan penimbangan terhadap amal mereka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: 7 Kasus Covid-19 Varian B117 Ditemukan di Indonesia, Pemerintah Batasi Akses Masuk WNA, Begini Aturannya!

Dari hadist tersebut kita bisa memahami makna dibalik penciptaan setiap makhluk hidup termasuk nyamuk. Maka kuasa Allah SWT dalam setiap penciptaannya. Nyamuk yang hanya dipandang kecil ternyata menyimpan makna yang dijadikan sebagai perumpamaan.

“Andaikan dunia ini dalam pandangan Allah sama dengan bobot satu sayap nyamuk saja, maka dia tidak akan memberi orang kafir seteguk air pun.” (HR. At-Tirmidzi).

Tak bisa dipungkiri, nyamuk membawa penyakit yang mematikan, namun disisi lain nyamuk menjadi bagian dari rantai makanan untuk kelangsungan hidup hewan lainnya. Lantas, bagaimanakah hukum membunuh nyamuk?

Baca Juga: Foto Rosé BLACKPINK Diambil Tanpa Izin, Hyeri Girl's Day Pasang Badan dan Hadapi Pelaku Seorang Diri

Syekh Abdul Aziz bin Baz menyatakan hewan-hewan semacam itu tidak terkecuali nyamuk jika mengganggu boleh untuk dibunuh asalkan tidak dimusnahkan dengan api. Terdapat pula hadist yang menjelaskan jenis hewan yang bisa dibunuh karena mengganggu.

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

Ada lima jenis hewan fasik yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak, dan kalb aqur (anjing galak).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bishawab.***

 

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler