LINGKAR MADIUN- Sebagai umat Islam, kita pasti percaya bahwa hari kiamat adalah pasti adanya. Hari kiamat adalah hari di mana seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan membinasakan seluruh makhluk.
Setelah hari kiamat, manusia akan dibangkitkan kembali dan berkumpul di padang Mahsyar untuk ditimbang amal baik dan buruknya.
Pada saat itu semua makhluk memikirkan diri sendiri. Namun berbeda dengan Rasulullah SAW, yang akan membantu umatnya dengan memberikan pertolongan.
Baca Juga: Saatnya Belah Durian, Inilah Ragam Manfaat Durian yang Jarang Diketahui , Buah Super Sehat
Kita semua sebagai umat Islam pasti ingin memperoleh pertolongan tersebut, namun ternyata tidak semua umat islam akan menerima pertolongan dari Rasulullah SAW karena kesalahan yang dilakukan semasa hidup. Bahkan Rasulullah SAW pun enggan untuk didekati dan malah mengusir mereka.
Penjelasan mengenai orang yang akan diusir kelak di hari kiamat termaktub dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, seorang sahabat Rasulullah SAW ini mengisahkan sebuah hadist yaitu:
Pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mendatangi kuburan dan mengucapkan salam, “semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian.”
Baca Juga: Cobalah Berhenti Konsumsi Gula Selama 14 Hari, 7 Hal Tak Terduga Ini Akan Terjadi Pada Tubuh Kamu!
Selanjutnya beliau bersabda: “Aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku.”
Mendengar Rasulullah SAW berucap seperti itu, para sahabat merasa heran hingga akhirnya mereka bertanya kepada beliau, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah umatku yang akan datang kelak.”
Para sahabat pun menjadi terheran tentang bagaimana Rasulullah SAW dapat mengenali umatnya yang bahkan belum terlahir di dunia saat ini.
Kemudian para sahabat bertanya, “Bagaimana engkau mengenali umatmu yang belum ada saat ini wahai Rasulullah?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW kemudian menjawab, “Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda, yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwara putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwana hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?” tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat.
Para sahabat kemudian menjawab, “Tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya.”
Maka Rasulullah SAW menimpali jawaban mereka dengan berkata bahwa ia dapat mengenali umatnya karena umatnya akan datang dengan kondisi wajah dan ujung tangan beserta kaki bersinar.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sejatinya umatku pada hari kiamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia.”
Rasulullah SAW mengatakan bahwa beliau akan menanti umatnya dipinggir telaga yang berada di alam mahsyar.
Namun beliau juga memberitahu bahwa tidak semua umatnya akan dapat datang padanya akan ada umat Nabi Muhammad SAW yang akan diusir oleh malaikat seperti seekor unta yang tersesat dari pemiliknya, sehingga mereka akan diusir.
Baca Juga: Cenning Rara, Budaya Suku Bugis Warisan Leluhur Mampu Memikat Hati Seseorang yang Disukai
Ketika Rasulullah SAW melihat sebagian umatnya yang memiliki tanda-tanda pernah berwudhu maka ia akan memanggil mereka ” kemarilah.”
Namun, ada diantara mereka yang akan diusir oleh para malaikat, kemudian malaikat tersebut berkata, “Sejatinya mereka sepeninggalanmu telah mengubah-ubah ajaranmu.”
Mendengar penjelasan tersebut Rasulullah SAW pun mengusir mereka seraya berkata, “Menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah ajaranku.”
Maksud dari orang-orang yang merubah-rubah ajaran Rasulullah SAW tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Qurtubi adalah semua orang yang murtad dari agama Allah, atau membuat bid’ah yang tidak diridhai dan diizinkan oleh Allah, merekalah orang-orang yang diusir dan dijauhkan dari telaga.
Demikian pula orang-orang dzalim yang melampaui batas dalam kedzalimannya, membasmi kebenaran, membantai penganut kebenaran, dan menekan mereka atau orang-orang yang terang-terangan melakukan dosa besar, menganggap remeh maksiat, serta kelompok menyimpang, penganut hawa nafsu dan bid’ah. (at-Tadzkirah, hlm 352)
Ibnu Abdil Bar juga menjelaskan bahwa semua orang yang melakukan perbuatan bid’ah yang tidak diridhai Allah SWT dalam agama ini, akan diusir dari telaga Rasulullah SAW, yang paling parah adalah ahlul bid’ah yang menyimpang dari pemahaman kaum muslimin.
Yaitu seperti khawarij, syi’ah rafidhah dan para pengikut hawa nafsu, semua mereka dikhawatirkan termasuk orang yang disebutkan dalam hadist ini, yang diusir dari telaga Rasulullah SAW.
Wallahu a’lam bishawab.***