Ternyata Ini, Kenapa Muadzin Menutup Telinga Saat Adzan? Ini Penjelasannya

21 Agustus 2020, 10:13 WIB
Ilustrasi masjid. //David McEachan//pexels.com /

LINGKAR MADIUN- Setiap memasuki waktu salat, muadzin akan mengumandangkan adzan. Ini sebagai pertanda bahwa adzan merupakan panggilan salat.

Tujuan dikumandangan adzan adalah agar umat Islam berhenti sejenak dari aktivitas mereka dan segera mempersiapkan diri menuju masjid untuk salat berjamaah.

Orang yang mengumandangkan adzan disebut sebagai muadzin. Di setiap masjid, ta'mir atau pengelola masjid yang biasanya bertugas sebagai muadzin.

Baca Juga: Tekan Pengangguran, Kemnaker Kukuhkan Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM)

Saat mengumandangkan adzan, biasanya muadzin akan menutup telinga mereka. Sebenarnya, apa maksud dan tujuan dari perbuatan tersebut?

Dikutip dari islam.nu.or.id, ini alasan dan manfaat muadzin menutup telinga saat mengumandangkan adzan.

1. Dicontohkan oleh Bilal bin Rabah RA

Mengumandangkan adzan sambil menutup kedua telinga sebenarnya dicontohkan oleh sahabat Nabi yang bertugas sebagai muadzin, Bilal bin Rabah RA.

Dalam sebuah hadis yang disampaikan Abi Juhaifah, disebutkan bahwa Bilal mengumandangkan adzan dengan cara memutarkan mulutnya serya menutup kedua telinganya.

"Aku melihat Bilal mengumandangkan adzan dan ia memutarkan dan mengikutkan mulutnya ke kesana-kemari, sedangkan kedua jarinya berada di kedua telinganya," (HR at-Tirmidzi).

Baca Juga: Inilah Sinopsis John Wick, Malam Ini di Bioskop Trans TV, Mantan Pembunuh Bayaran Melawan Mafia

Tujuan melakukan adzan dengan cara ini adalah untuk menjangkau tempat sejauh-jauhnya dan didengar sebanyak-banyaknya orang. Apalagi, pada masa itu belum ada speaker seperti saat ini.

2. Penjelasan Syekh Nawawi Banten

Syekh Nawawi Banten atau Muhammad bin Umar Nawani al-Jawi dalam buku Nihayatu al-Zain fi Irsyadi al-Mubtadiin, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, Cetakan I, tahun 2002, hal. 95, juga menjelaskan mengenai hal ini.

"Dan hendaknya muadzin meletakkan kedua jari telunjuknya pada kedua lubang telinganya. Karena hal itu lebih mengumpulkan suara dan juga dapat dikenali oleh orang tuli atau orang yang berada di kejauhan."

Seperti yang diketahui, mulut dan telinga dihubungkan oleh sebuah saluran yang disebut dengan eustachius. Menutup telinga saat adzan, akan menghindari suara keluar lewat telinga, sehingga suara bisa keluar lebih keras lewat mulut.

3. Kesimpulan

Saat ini, manusia telah berhasil menciptakan pengeras suara yang lebih dikenal dengan sebutan speaker atau TOA. Dengan teknologi ini, tanpa menutup kedua telinga pun suara bisa diatur volumenya.

Baca Juga: Ernest Prakasa Beri Dukungan, Terkait Viralnya Video ‘Remas Dada’ Adhisty Zara dengan Zaki Pohan

 

Meski begitu, mengumandangkan adzan sambil menutup telinga tetaplah sunnah hukumnya.

Hal ini seperti yang pernah disampaikan oleh Gus Baha dalam sebuah video di Youtube. Gus Baha menyebut bahwa hukum syariah tak berubah hanya karena ada perkembangan ilmu dan teknologi.

Namun, jika ilmu dan teknologi tersebut dapat bermanfaat, maka diperbolehkan untuk digunakan. Hal ini juga berlaku pada penggunaan speaker atau TOA saat mengumandangkan adzan.

Baca Juga: Parah! Video Viral Diduga Adhisty Zara Tertawa Saat Dadanya ’Diremas’ Seorang Lelaki

Dengan pemanfaatan alat pengeras suara tersebut, adzan tentu akan terdengar lebih keras dan dapat menjangkau area yang lebih jauh. Sehingga umat Islam bisa segera ke masjid untuk melaksanakan salat berjamaah.

Itulah alasan seorang muadzin menutup telinga saat mengumandangkan adzan. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan menjawab pertanyaan yang ada.***

Editor: Ninna Yuniari

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler