Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Ulasannya Berikut Ini

28 Oktober 2020, 15:28 WIB
Ilustrasi untuk memperingati Maulid Nabi SAW /Pixabay/Matponjot /

LINGKAR MADIUN - Menjadi hari besar yang paling ditunggu-tunggu umat islam. Hari Kamis tanggal 29 Oktober 2020 atau 12 Rabiul Awal 1442 H, merupakan hari kelahiran nabi besar umat islam Muhammad SAW

Umat muslim menyebut momen ini dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini dilakukan sebagai bentuk suka cita dan kebahagiaan atas kelahiran sosok yang menjadi suri tauladan kehidupan bagi seluruh umat muslim dan membawa karunia terbesar dari Allah SWT, yakni Al-Qur'an.

Rasulullah SAW sendiri semasa hidupnya sering melakukan puasa di hari senin sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas hari ia dilahirkan dan juga hari dimana beliau mendapat wahyu pertamanya.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona 28 Oktober 2020, Indonesia Peringkat 19 Dunia

عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْإِثْنَيْنِ فَقَالَ” : فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ .” رواه مسلم

Artinya:  “Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim)

Berdasarkan sejarah, Maulid Nabi pertama disebarkan oleh Khaizuran, seseorang yang memiliki pengaruh dalam tiga pemerintahan khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas, Khalifah al-Hadi, dan Khalifah al-Rasyid.

Saat itu, Khaizuran datang ke Madinah kemudian memerintahkan penduduk Madinah untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Mini Sangat Menggemaskan

Khaizuran juga berkunjung ke Makkah untuk menyampaikan hal yang sama, merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW di rumah-rumah penduduk.

Khaizuran melakukan hal tersebut agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Rasulullah SAW dapat terus menginspirasi masyarakat Arab dan umat Islam pada umumnya.

Hingga pada tahun ini perayaan tersebut masih dilakukan sebagai tradisi di Indonesia. Maulid Nabi Muhammad SAW  di berbagai daerah pun memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. 

Baca Juga: Ingin Membuat Tanaman Hias Sendiri? Yuk Simak DIY Terrarium Berikut

Jangan lupa pula membaca doa Maulid Nabi Muhammad SAW  seperti berikut ini:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa'alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita'alaa Ibrahiim wa'alaa aali Ibrahiima, wabaarik'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kama baarakta'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahiima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid

Artinya: ""Ya Allah, limpahkan lah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

Baca Juga: Fantastis, Inilah Total Kekayaan Petarung UFC Khabib Nurmagomedov

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ

Allahumma sholli'alaa sayyidinaa muhammadin abdika wanabiyyika wa Rosuulika Nabil Ummy wa a'laa alihi wa shohbihi wasillam.
 
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hamba, Nabi, dan utusan-Mu yang Ummy (tidak bisa membaca dan menulis) beserta keluarga dan sahabatnya dengan salam yang sesungguhnya."
Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler