Rahasia Besar Dibalik Usia 40 Tahun, Ternyata Allah Mengisyaratkan Hal Ini! Simak Ulasannya

- 26 Januari 2021, 16:24 WIB
ilustrasi pria dewasa yang menggendong anaknya
ilustrasi pria dewasa yang menggendong anaknya /Pixabay

Lingkar Madiun- Banyak orang yang tidak menyadari bahwa Al Qur’an membahas mengenai usia 40 tahun. Hal ini sebagai pertanda bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dengan serius pada pembahasan usia 40 tahun ini.

Allah SWT berfirman:

“...apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai 40 tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai: berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (QS. Al Ahfaq:15)

Baca Juga: Ramalan Shio Babi di Tahun 2021 Menurut Zodiak Cina: Akan Ada Perselisihan

Baca Juga: Tidak Ada Impor Daging, Wagub Emil Pastikan Jawa Timur Surplus Daging Sapi

Usia 40 tahun disebutkan dengan jelas dalam ayat ini, pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan melangkah ke usia dewasa yang sebenar-benarnya.

Doa yang terdapat dalam ayat tersebut dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang berusia 40 tahun atau lebih. Di dalamnya terkandung penjelasan yang jelas, bahwa mereka telah menerima nikmat yang sempurna, kecenderungan untuk beramal yang positif dalam mempunyai keluarga yang harmonis, kecenderungan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.

Dan pada ayat lain Allah SWT berfirman:

“Apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang-orang yang berpikir, dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan?” (QS Fathir:37)

Para ulama menjelaskan bahwa, yang dimaksud dengan umur panjang dalam masa yang cukup untuk berpikir dalam ayat tersebut adalah, ketika berusia 40 tahun.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, ayat tersebut memberikan petunjuk, bahwa manusia apabila menjelang usia 40 tahun, hendaklah memperbarui Taubat dan kembali kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh.

Apabila hal itu berlaku menjelang usia 40 tahun, maka Allah SWT memberikan janjinya dalam ayat setelahnya, yaitu kematangan.

Usia 40 tahun adalah usia matang bagi kita yang bersungguh-sungguh dalam hidup, mengumpulkan pengalaman, menajamkan hikmah dan kebijaksanaan, membuang kejahilan ketika usia muda, lebih berhati-hati melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian.

Maka tidak mengherankan jika tkoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia tersebut. Bahkan Rasulullah SAW pun demikan, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas:

“Diutusnya Rasulullah SAW yaitu pada usia 40 tahun.” (HR Bukhari)

Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi tepat diusianya ke 40 tahun, begitu juga dengan nabi-nabi yang lain kecuali nabi Isa AS dan nabi Yahya AS.

Mayoritas negara juga mensyaratkan bagi calon-calon yang akan menduduki jabatan-jabatan elite seperti kepala negara harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat pun mengakui bahwa mantapnya prestasi seseorang tatkala orang tersebut telah berusia 40 tahun.

Lantas, mengapa usia 40 tahun begitu penting?

Menurut Ibnu qayyim al-Jauziyah, usia manusia diklarifikasikan menjadi empat periode yaitu:

  1. Aulad: sejak lahir hingga akil baligh
  2. Syabab: sejak akil baligh hingga usia 40 tahun
  3. Kuhul: 40 tahun hingga 60 tahun
  4. Syuyukh: 60 tahun ke atas

Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa yang sempurna.

Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun adalah, meningkatkan minat seseorang terhadap agamanya yang semasa mudanya jauh sekali dengan agamanya, baik dengan menjalankan kewajiban sholat lima waktunya dengan berjamaah dan tepat waktu, memperbanyak sedekah, menutup auratnya atau dengan mengikuti kajian-kajian keagamaan.Seolah-olah di usia ini merupakan momentum kembalinya manusia kepada fitrahnya.

Namun, jika ada orang yang telah mencapai usia ini, akan tetapi tidak ada minat terhadap agamanya, maka hal ini sebagai pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia.

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasulullah SAW:

“Seorang hamba muslim apabila usianya mencapai 40 tahun, Allah akan meringankan hisabnya atau perhitungan amalnya.” (HR Ahmad)

Hadits ini menyebutkan bahwa, usia 40 tahun merupakan titik awal seseorang memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah SWT sekaligus konsisten terhadap Islam, sehingga Allah SWT pun akan meringankan hisabnya.

Inilah keistimewaan orang yang mencapai usia 40 tahun, Akan tetapi usia 40 tahun merupakan saat dimana orang harus berhati-hati juga, ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk waktu senja.

Abdullah bin Abbas mengatakan:

“Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dapat menghilangkan amal keburukanya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Kematian bisa datang kapan saja, dan satu perkara yang harus kita sadari bahwa kematian bisa memanggil kita kapan saja, tanpa ada tanda, tanpa alamat dan tanpa mengira usia.

Jika kita beranggapan harus menunggu usia 40 tahun untuk mulai memperbaiki diri, maka rugi dan sia-sialah hidup kita jika ternyata umur kita tidak panjang.

Maka dari itu, di sisa-sisa usia kita ini, marilah kita mulai berbenah diri,meneguhkan tujuan hidup, meningkatkan daya spiritual, memperbanyak bersyukur, menjaga makan dan tidur, serta menjaga keistimoqahan dan berusaha meningkatkan kualitas dalam beribadah.Wallahu a’lam bishawab.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: YouTube Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x